TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi berbagi video TikTok membuka kantor di Mountain View, California, hanya beberapa menit dari markas Facebook Palo Alto. TikTok juga mencoba membajak karyawan Facebook.
Sejak 2018, TikTok sudah mempekerjakan lebih dari dua lusin bekas karyawan Facebook, demikian dikutip Business Insider, Selasa, 15 Oktober 2019.
Seorang karyawan di TikTok mengatakan bahwa perusahaan menawarkan gaji hingga 20 persen lebih tinggi daripada Facebook untuk menarik karyawan berpengalaman dari pesaingnya. TikTok juga dilaporkan membajak pegawai Apple, Google, Hulu, Snap, dan perusahaan teknologi lainnya yang pertumbuhannya tinggi.
Meskipun Facebook belum secara resmi mencantumkan TikTok sebagai pesaing dalam dokumen keuangan, perusahaan tampaknya menyadari ancaman yang berkembang dari aplikasi video pendek ini. Pada November 2018, Facebook meluncurkan Lasso, aplikasi video mandiri yang hampir identik dengan TikTok.
Lasso sudah diunduh 420 ribu kali di luar Cina, sementara TikTok memiliki lebih dari 500 juta pengguna. Instagram juga tampaknya bekerja sebagai pesaing TikTok.
Ditemukan insinyur aplikasi Jane Manchun Wong, alat itu diharapkan akan disebut "Klip" dan memungkinkan pengguna untuk menggabungkan video pendek dan menambahkan musik, meniru TikTok. Sementara TikTok tidak memiliki jumlah pengguna harian yang mendekati Facebook, perusahaan induk aplikasi, ByteDance, tumbuh dengan cepat.
ByteDance telah digambarkan sebagai "Facebook Cina," dan dengan nilai US$ 75 miliar itu merupakan perusahaan swasta bernilai tertinggi di dunia. ByteDance meluncurkan TikTok, Douyin, versi Cina pada 2016, dan versi internasional dengan nama TikTok setahun kemudian.
Pada akhir 2017, perusahaan membeli aplikasi berbagi video lainnya, Musical.ly, dan menggabungkannya pada Agustus 2018. Pada bulan lalu, TikTok adalah aplikasi non-gaming gratis teratas di AS.
Dalam bocoran audio yang diterbitkan oleh The Verge, CEO Facebook Mark Zuckerberg menggambarkan rencana perusahaan untuk bersaing dengan TikTok. "Jadi ya. Maksud saya, TikTok baik-baik saja. Kita mencoba untuk melihat apakah kita dapat membuatnya bekerja di negara tempat TikTok belum besar sebelum kita pergi dan bersaing dengan TikTok di negara tempat mereka besar," kata Zuckerberg.
BUSINESS INSIDER | CNBC | THE VERGE