TEMPO.CO, Palangka Raya - Deputi Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti prihatin melihat asap tipis menyelimuti Palangka Raya saat pesawat yang ditumpanginya dari Jakarta hendak turun di Bandara Cilik Riwut, Jumat, 25 Oktober 2019.
"Asap menyambut kedatangan kami dan saya sangat prihatin dengan kondisi ini," ujarnya saat meresmikan BI Corner dan penyerahan bantuan sosial BI di kampus Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang di Palangka Raya, Jumat.
Ia melihat saat pesawat hendak mendarat memang masih ada asap dan jarak pandangnya terbatas, padahal ia mendapat laporan bahwa seminggu lalu udara di Palangka Raya sudah bersih.
Destry kemudian menggambarkan bagaimana kondisi masyarakat Kalteng ketika harus menghadapi asap tebal beberapa waktu lalu. "Saya melihat asap yang tipis saja masih menyengat apalagi bapak dan ibu sekalian harus menghadapi asap tebal dengan bau yang luar biasa," ujarnya.
Di bagian lain Destry juga menyebutkan saat ini ekonomi Kalteng tumbuh mencapai 7 persen. Pertumbuhan ini berasal dari perkebunan kelapa sawit (plantation) dan juga pertambangan batubara. "Ke depannya ketergantungan terhadap komoditas ini harus dikurangi," ujarnya.
Untuk diketahui, sudah hampir dua pekan ini Kalteng tak diguyur hujan dan kondisi ini mengakibatkan selama dua hari ini kabut asap tipis kembali menyelimuti Palangka Raya.
Namun demikian hingga saat ini Pemerintah Kota Palangka Raya belum berencana meliburkan para siswa dari proses belajar-mengajar seperti halnya saat kabut asap tebal beberapa waktu lalu.
"Kami masih belum ada rencana untuk kembali meliburkan para siswa karena kabut asap belum tebal," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangka Raya Sahdin Hasan.
Menyinggung soal pengembalian waktu belajar siswa yang hilang akibat harus libur selama dua pekan karena pekatnya kabut asap beberapa waktu lalu, Sahdin mengatakan saat ini sekolah sudah melakukan penambahan jam belajar setiap harinya untuk mengganti waktu libur itu.
KARANA WW