3. Bisa hancurkan target apa pun dan di mana pun
B-21 disusun untuk mengatasi semua kekurangan armada bomber berat saat ini, yang terdiri dari 157 pesawat Perang Dingin yang sudah tua. Secara khusus, besi terbang ini akan memiliki jangkauan, muatan, fitur serang, dan kemampuan bertahan untuk mengatasi setiap kategori target potensial, termasuk target yang terkubur dalam atau sensitif dengan Cina.
Logika dasar dari desainnya adalah bahwa jika B-21 menjadi pencegah yang efektif untuk semua bentuk agresi, maka B-21 harus dapat mempertaruhkan setiap aset yang dinilai oleh musuh.
4. Dipersenjatai beragam amunisi termasuk nuklir
B-21 Raider ini akan menggantikan pesawat siluman B-2 yang juga garapan Northrop Grumman di bagian penembus misi nuklir strategis yang ditugaskan untuk pembom berat. Itu artinya akan ditransfer dari hari pertama untuk membawa bom gravitasi nuklir variabel B-61 dan rudal jelajah nuklir Long Range Stand Off (LRSO).
Namun, bomber itu akan debut sebagai pembom konvensional yang mampu menggunakan beragam senjata pintar seperti Boeing's Joint Direct Attack Munition yang dipandu GPS, yang meluncur jarak jauh ke sasarannya. B-21 kemungkinan akan menggantikan bomber B-1B yang pensiun sebagai rumah bagi Rudal Anti-Kapal Rentang Panjang Angkatan Laut, rudal jelajah konvensional yang dibangun oleh Lockheed Martin.
5. Dipasang berbagai sistem