TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua bulan lebih mewabah di Cina dan menyebar ke puluhan negara lain, Indonesia kini masuk dalam daftar terkonfirmasi kasus COVID-19 Global. Daftar dibuat dalam platform bikinan Center for Systems Science and Engineering (CSSE) dari Johns Hopkins University.
Platform itu sepertinya mengikuti pengumuman Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Senin 2 Maret 2020, bahwa sudah ada dua kasus positif infeksi virus corona asal Cina itu di Indonesia. CSSE sendiri menyatakan mengolah data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pusat pengendalian penyakit di Amerika Serikat, Cina, dan Eropa. Data lalu divisualkan lewat peta dunia dengan titik merah jika negara tersebut terdeteksi atau terkonfirmasi memiliki kasus infeksi.
Hingga siang ini, jumlah keseluruhan terkonfirmasi dalam platform yang sama berjumlah 89.073 kasus terinfeksi di 69 negara. Korban meninggal disebutkan sudah sebanyak 3.048 orang. Terbanyak ada di Cina sebanyak 80.026 kasus diikuti Korea Selatan 4.212, Italia 1.694 dan sisanya berada di bawah angka seribu.
Sebelumnya beberapa ahli menyampaikan bahwa Indonesia masih negatif virus corona. Keraguan sempat mengemuka perihal metode deteksi yang digunakan. Namun, per 1 Maret 2020, Jokowi menyebut, dua orang warga negara Indonesia (WNI) tertular dari warga negara Jepang.
"Ibu dan putrinya, dua orang itu di Indonesia. Sudah di rumah sakit. Si ibu usia 64 tahun dan anaknya umur 31 tahun," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 2 Maret 2020.
Kendati sudah ada kasus virus corona COVID-19 di Indonesia, kata Jokowi, pemerintah sudah sangat siap menghadapinya. "Pemerintah dari awal sudah siap. Kami punya rumah sakit, peralatan, dan SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada," ujar Jokowi.
DEWI NURITA