TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan otoritas kesehatan nasional Italia menyebutkan lebih dari 99 persen kematian yang disebabkan virus corona COVID-19 di Italia adalah pada orang yang sebelumnya menderita kondisi medis.
Setelah kematian akibat virus mencapai lebih dari 2.500, dengan peningkatan 150 persen seminggu terakhir, Italia menyisir data untuk memberikan petunjuk dan memerangi penyebarannya.
Studi baru itu dapat memberikan wawasan mengapa tingkat kematian Italia, sekitar 8 persen dari total orang yang terinfeksi, lebih tinggi daripada di negara lain. Penelitian di Roma itu telah memeriksa catatan medis sekitar 18 persen dari kematian akibat virus korona di negara itu, dan menemukan bahwa hanya tiga korban, atau 0,8 persen dari total, yang tidak memiliki patologi sebelumnya.
Hampir setengah dari korban menderita setidaknya tiga penyakit sebelumnya dan sekitar seperempat memiliki satu atau dua kondisi sebelumnya. Lebih dari 75 persen memiliki tekanan darah tinggi, sekitar 35 persen menderita diabetes dan sepertiga menderita penyakit jantung, demikian dikutip laman Bloomberg, baru-baru ini.
Usia rata-rata mereka yang telah meninggal akibat virus di Italia adalah 79,5 tahun. Pada 17 Maret, 17 orang di bawah 50 tahun meninggal karena penyakit tersebut. Semua korban Italia di bawah 40 tahun adalah laki-laki dengan kondisi medis serius yang ada.
Sementara data yang dirilis Selasa, 17 Maret 2020 menunjukkan perlambatan dalam peningkatan kasus, dengan kenaikan 12,6 persen. Sedangkan, sebuah studi terpisah menunjukkan Italia bisa meremehkan jumlah kasus corona sebenarnya dengan hanya menguji pasien yang menunjukkan gejala.
Menurut Yayasan GIMBE, sekitar 100.000 orang Italia telah tertular virus tersebut, demikian dikutip harian Il Sole 24 Ore. Itu akan membawa tingkat kematian negara lebih dekat ke rata-rata global sekitar 2 persen.
Sementara Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte sedang mengevaluasi apakah akan memperpanjang penutupan secara nasional dari awal April. Italia saat ini memiliki lebih dari 31.500 kasus penyakit yang dikonfirmasi.
LA STAMPA | IL SOLE 24 ORE | BLOOMBERG