TEMPO.CO, Paris - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa tanaman obat yang disebut-sebut berpotensi mengobati Covid-19 harus diuji kemanjuran dan efek sampingnya. WHO merujuk kepada jenis tanaman Artemisia annua yang ramai dipesan negara-negara di Afrika sebagai campuran obat herbal.
Dalam pernyataannya, Senin 4 Mei 2020, WHO mendukung obat tradisional yang telah terbukti secara ilmiah. Obat tradisonal disebutkannya sebagai pengobatan komplementer dan alternatif yang memiliki banyak manfaat.
Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, sedang mempromosikan Artemisia annua atau wormwood manis sebagai obat Covid-19 berbasis tanaman. Meski campuran herbal belum teruji secara ilmiah, sejumlah kepala negara Afrika telah mengumumkan pemesanan dan menerima pengirimannya.
"Bahkan jika terapi berasal dari praktek tradisional dan alami, membuktikan kemanjuran dan keamanannya melalui uji klinis sangatlah penting," bunyi pernyataan kantor WHO kawasan sub-Sahara Afrika.
WHO mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan lembaga penelitian untuk memilih produk obat tradisional, yang dapat diselidiki untuk uji kemanjuran dan keamanan bagi pengobatan COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru.
Menurut WHO, masyarakat dunia harus berhati-hati terhadap informasi terutama di media sosial, tentang efektivitas obat tertentu. Saat ini memang belum ada obat dan vaksin yang spesifik untuk penyakit virus corona 2019 tersebut.
"Banyak tanaman dan zat-zat sedang diusulkan tanpa persyaratan minimum dan bukti kualitas, keamanan serta kemanjuran," kata WHO.
Ia menambahkan bahwa penggunaan produk yang belum diselidiki secara mendalam dapat membahayakan orang, memberi mereka rasa aman palsu dan juga membingungkan tindakan pencegahan.
REUTERS