TEMPO.CO, Jakarta - Platform media sosial Twitter mengumumkan akan mulai mengeluarkan peringatan pada unggahan terkait informasi virus corona yang bertentangan dengan panduan dari pejabat kesehatan masyarakat. Twitter akan mengambil pendekatan kasus per kasus untuk menentukan unggahan mana yang diberi label dan akan menghapusnya jika dianggap berbahaya.
Beberapa unggahan menyertakan label di bawahnya yang mengarahkan pengguna ke tautan dengan informasi tambahan tentang virus corona. Lainnya label peringatan kepada pengguna bahwa, "sebagian atau semua konten yang dibagikan dalam masalah tweet dengan panduan dari pakar kesehatan masyarakat mengenai COVID-19."
Peringatan akan mulai muncul di unggahan dalam waktu dekat dan bisa berlaku surut untuk tweet sebelumnya. Namun, ahli strategi senior global Twitter untuk kebijakan publik Nick Pickles menerangkan, Twitter tidak akan secara langsung memeriksa fakta atau menyebut tweet palsu di situs tersebut.
"Orang-orang tidak ingin kita memainkan peran memutuskan apakan mereka yang benar dan tidak benar, tetapi mereka ingin orang memainkan peran yang jauh lebih kuat dalam menyediakan konteks," kata Pickles, seperti dikutup laman Fox News, Senin, 11 Mei 2020.
Aturan baru Twitter datang ketika raksasa teknologi lainnya seperti Google, Facebook, dan YouTube meningkatkan upaya mereka untuk menindak informasi yang berhubungan dengan virus corona pada platform mereka. Bulan lalu, Facebook mulai memperingatkan pengguna yang berinteraksi dengan kesalahan informasi yang mengarahkan pengguna ke halaman fakta Organisasi Kesehatan Dunia.
Twitter mengatakan akan terus menghapus unggahan terkait Covid-19 yang dianggapnya tidak aman, bersama dengan segala informasi yang memicu kekerasan massal atau kerusuhan. Perusahaan telah menghapus klaim palsu tentang penyembuhan virus corona dan pernyataan bahwa jarak sosial atau masker wajah tidak menghambat penyebaran virus.
FOX NEWS | ASSOCIATED PRESS