TEMPO.CO, Jakarta - Larangan penggunaan aplikasi WeChat di Amerika oleh Presiden Donald Trump pada Kamis, 6 Agustus 2020, membuat beberapa pengguna WeChat mencari alternatif pengganti aplikasi serupa, termasuk pengguna di Cina sendiri.
Salah satu aplikasi yang yang mengalami pelonjakan akibat pelarangan WeChat adalah Signal, sebuah aplikasi perpesanan buatan orang Amerika.
Diberitakan The Verge, menurut juru bicara Signal, unduhan aplikasi Signal di Cina melonjak beberapa jam setelah Trump mengeluarkan larangan aplikasi WeChat di Amerika Serikat.
“Percaya atau tidak, kami sebenarnya tidak dilarang di Cina,” ujar juru bicara Signal, Jun Harada, dikutip dari The Verge, pada Selasa, 11 Agustus 2020.
Menurut Harada, pelonjakan jumlah pengguna Signal di Cina mirip dengan pelonjakan yang terjadi di Hong Kong bulan lalu. Otoritas Cina menerapkan Undang-Undang Keamanan Nasional setelah terjadi gelombang demonstrasi besar-besaran di Hong Kong.
Signal dianggap sebagai aplikasi pesan dengan perlindungan enkripsi terbaik di kelasnya, oleh sebab itu banyak masyarakat yang mengandalkan aplikasi Signal untuk mengirim pesan atau informasi penting.
Meskipun demikian, peneliti di Human Rights Cina, Yaqui Qang, mengatakan pemerintah otoritas Cina bisa saja memblokir Signal jika penggunaan aplikasi ini terus melonjak. “Otoritas Cina dapat memblokir Signal jika popularitasnya melonjak, seperti yang terjadi pada WhatsApp dan Telegram,” ujar Wang.
THE VERGE | MUHAMMAD AMINULLAH | EZ
![Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]](https://statik.tempo.co/data/2020/08/03/id_956975/956975_720.jpg)
