4. Lobster Pakistan (Panulirus polyphagus)
Panulirus polyphagus atau lobster Pakistan ini ditemukan pada 1793 oleh Herbst. Biasanya juga disebut udang rarak, lobster ini memiliki karapas membulat dan berduri, serta tidak mempunyai rostrum.
Tubuh berwarna hijau muda, duri karapas memiliki ujung berwarna kuning kecoklatan; antennule bergaris putih kekuningan dan hijau pucat. Panjang tubuh maksimum dari lobster jenis ini mencapai 40 cm.
5. Lobster mutiara (Panulirus ornatus)
Ditemukan oleh Fabricius pada 1798, lobster ini juga dijuluki udang ketangan, udang cemara atau lobster mutiara memiliki duri-duri besar di bagian karapas yang berjumlah 4 buah. Abdomen-nya bergaris tebal berwarna hitam di bagian tengah dengan bercak kekuningan yang agak besar.
Flagellum antenulla dan kaki jalan berwarna kuning muda dan hitam serta bercak-bercak putih. Berukuran tubuh maksimal 60 cm dan berat bisa mencapai 6 kg. “Ini salah satu yang termahal sebelumnya harganya Rp 900 ribu per kilogram, sekarang Rp 1,5 juta per kilogram,” tutur Rianta yang juga pakar crustacea itu.
Ilustrasi lobster. Pixabay
6. Lobster bambu (Panulirus versicolor)
Lobster bambu ini menjadi salah satu yang termahal. Menurut Rianta, harga sebelumnya sekitar Rp 750 ribu per kilogram, tapi sekarang bisa mencapai antara Rp 250 ribu hingga Rp 1,2 juta per kilogram.
Lobster yang juga dijuluki udang pantung, udang bireng atau lobster hijau pasir ini ditemukan oleh Linnaeus pada 1758. Warna dasarnya hijau dan kecoklatan, ekor berbentuk kipas yang fleksibel. Ukuran tubuh maksimum 31 cm.
Baca juga:
Menteri Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Begini Pesan Peneliti LIPI
7. Lobster batik (Panulirus femoristriga)
Lobster jenis ini ditemukan oleh Von Martens pada 1872. Informasi mengenai jenis lobster ini masih sangat sedikiti. Tidak melimpah di daerah manapun, dan tingkat eksploitasi rendah dan hanya untuk konsumsi lokal. Ukuran tubuh maksimum 25 cm. Harganya sebelumnya Rp 800 ribu per kilogram, dan sekarang Rp 900 ribu per kilogram.