“FAA meminta mereka untuk menyelidik dan mereka melakukannya. Mereka turun hingga ketinggian 1500 kaki ketika mereka berputar. Mereka melihat lubang di bawah dengan asap ke luar darinya. Mereka melaporkan lokasinya lalu melanjutkan penerbangan.”
Gladwell mengkonfirmasi kronologis itu tapi, mencemaskan perundungan oleh para pelaku penebar teori konspirasi seputar serangan teroris 11 September 2001, dia meminta keterangannya tak dikutip secara langsung.
KLAIM 2:
Satu mesin pesawat United Airlines Flight 93 ditemukan di lokasi cukup jauh dari lokasi pesawat jatuh. Teori yang kedua ini mengutip keterangan Lyle Szupinka, seorang anggota polisi di lokasi pesawat jatuh, di Pittsburgh Tribune-Review. Tanpa bukti pendukung, sebuah unggahan di Rense.com menambahkan teori itu begini: "Bodi utama mesin ... yang ditemukan beberapa mil jauhnya dari puing-puing utama mirip dampak serangan rudal pencari panas.”
FAKTA:
Para pakar yang berada di lokasi mengatakan sebuah kipas (fan) mesin ditemukan di hamparan di bawah bukit yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat. Jeff Reinbold dari National Park Service yang bertanggung jawab untuk United Airlines Flight 93 National Memorial, mengkonfirmasi arah dan jarak hamparan tanah datar itu dari lokasi jatuhnya pesawat hanya sekitar 300 yard atau sekitar 274 meter ke arah selatan. Artinya, lokasi jatuh onderdil masih di arah penerbangan pesawat.
“Tidak aneh untuk sebuah mesin terpental saat jatuh di darat,” kata Michael K. Hynes, seorang ahlia analisis kecelakaan pesawat yang ikut menyelidiki sebab pesawat TWA Flight 800 jatuh di luar New York City pada 1996. "Ketika Anda memiliki kecepatan sangat tinggi, 500 mil per jam atau lebih dari itu, untuk sesuatu yang menghunjam ke daratan, hanya perlu beberapa detik saja untuk terpental-pental dan sampai ke jarak 300 yard.”
KLAIM 3:
Pada February 2004, pensiunan kolonel di Angkatan Darat Amerika, Donn de Grand-Pre, mengatakan dalam sebuah diskusi di radio bahwa United Airlines Flight 93 ditembak jatuh jet tempur dari North Dakota Air Guard. “Saya tahu pilotnya yang menembakkan dua rudal untuk menjatuhkan Flight 93,” katanya. LetsRoll911.org, mengutip de Grand-Pre, mengidentifikasi pilot itu adalah Mayor Rick Gibney dan rudal jenis Sidewinder ditembakkan pukul 09.58 waktu setempat.
FAKTA:
Mengaku tak ingin menanggapi tuduhan yang tidak penting, Gibney menolak berkomentar. Menurut juru bicara Air National Guard, David Somdahl, Gibney benar menerbangkan F-16 pada pagi itu—tapi bukan ke kawasan seputaran Shanksville. Jet tempur itu lepas landas dari Fargo, North Dakota, dan terbang ke Bozeman, Montana, untuk menjemput Ed Jacoby Jr., direktur Kantor Manajemen Kedaruratan Negara Bagian New York. Gibney lalu menerbangkan Jacoby ke Albany, New York, biar dapat mengkoordinir 17 ribu petugas penyelamat di negara bagian itu dalam penanggulangan tragedy serangan 11 September.
Foto 9 September 2018 menunjukkan orang-orang yang menghadiri upacara peringatan berdiri di sekitar Menara Suara di Flight 93 National Memorial di Shanksville, AS, di mana menara berisi 40 lonceng angin mewakili 40 penumpang dan awak pesawat--di luar empat pembajak--yang tewas dalam kecelakaan dalam serangan teroris 11 September 2001. (Foto AP / Keith Srakocic, Kolam, File)
Jacoby membenarkan peristiwa pada hari itu ketika dia dijemput menggunakan jet tempur F-16 dan terbang ke Albany. Dia marah dengan tuduhan yang diarahkan kepada Gibney telah menembak jatuh pesawat Flight 93 yang disebutnya sebagai hoax. "Saya kesal sekali karena publik telah disesatkan,” katanya.
POPULAR MECHANICS
Baca juga:
Operasi CIA Buru Osama bin Laden Picu Antivaksin di Paistan