3. Tingkatkan 3T
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Jakarta itu, juga menjelaskan antisipasi ketiga yaitu dengan terus meningkatkan 3T (testing, tracing, dan treatment). Tujuannya agar kasus positif Covid-19 dapat terdeteksi, ditangani dan diisolasi atau dikarantina sehingga memutus rantai penularan.
Dengan jumlah tes dan telusur yang memadai seperti yang sudah ditargetkan—400 ribu tes sehari dan telusur 15 orang dari setiap kasus positif, yang sayangnya belum tercapai. “Sehingga bisa terdeteksi lebih banyak kasus positif di masyarakat, termasuk jika sudah ada penularan akibat varian Mu atau varian baru lainnya.”
4. Tingkatkan cakupan vaksinasi
Upaya keempat adalah terus meningkatkan cakupan vaksinasi. Data sampai 11 September 2021 menunjukkan baru 19,94 persen cakupan vaksinasi yang lengkap sampai dosis ke dua, dengan 41.534.340 dosis. Memang sudah ada 34,69 persen yang sudah mendapat suntikan satu kali dengan 72.248.720 dosis, tapi vaksin ini diteliti, diproduksi dan diberikan izinnya untuk dua kali suntikan. “Jadi harus dapat dua dosis barulah efek proteksinya memadai,” ujar Tjandra.
Perlu ditekankan juga, kata dia, data per 11 September 2021 baru ada 18,61 persen lansia yang dapat vaksin lengkap dua kali, artinya masih lebih dari 80 persen yang belum dapat proteksi memadai. “Padahal lansia adalah kelompok dengan risiko tinggi tertular, serta penyakitnya menjadi berat, bahkan kematian,” katanya.
5. Awasi kunjungan dari luar negeri
Dan yang banyak dibahas adalah tentang kunjungan dari luar negeri, sehingga harus diawasi dengan ketat. Jika ada warga yang datang dari luar negeri—apalagi dari negara yang sudah melaporkan kasus varian Mu—maka pada mereka harus dilakukan karantina dan pemeriksaan PCR untuk tahu positif atau tidak.
“Lamanya hari karantina tidak boleh terlalu singkat, setidaknya satu atau dua kali masa inkubasi,” tutur Tjandra.
Suasana Bandara Internasional Lombok, NTB. Dok. AP I - Bandara Lombok
Selain itu, pengawasan juga tidak hanya berhenti dengan karantina, tapi juga pada periode beberapa minggu sesudah selesai karantina di hotel, atau di rumah, atau di tempat kerja dan atau berbaur di masyarakat luas. Dan jika ada situasi mencurigakan maka perlu segera dilakukan pemeriksaan WGS untuk mendeteksi kemungkinan adanya varian baru virus corona Covid-19, termasuk varian Mu ini.
“Jadi, kalau bisa memang dicegah masuk, tapi kalau toh sudah masuk maka harus dideteksi sedini mungkin sehingga tidak menyebar luas di negara kita,” ujar Tjandra menambahkan.
Baca juga:
Peretas Spionase Cina Diduga Susupi Jaringan BIN dan 9 Lembaga Lain