Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggota IAVG, Guru Besar FKUI Atur Pembagian Vaksin Covid-19 di Dunia

image-gnews
Botol vaksin dan tongkat Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama Retiono Punto, di Pulau Selaru, Maluku, 16 Agsutus 2021. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Botol vaksin dan tongkat Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama Retiono Punto, di Pulau Selaru, Maluku, 16 Agsutus 2021. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama menjadi salah satu dari 12 ahli internasional dalam Independent Allocation Vaccine Group (IAVG) COVAX yang bertugas memvalidasi pembagian vaksin Covid-19 ke berbagai negara di dunia.

Menurut Tjandra, IAVG selalu memperhatikan perkembangan pandemi serta dampaknya pada kesehatan, sosial dan ekonomi, serta selalu memberi dukungan maksimal untuk proses akses vaksin Covid-19 untuk berbagai negara di dunia. “IAVG prihatin dengan relatif rendahnya jumlah vaksin yang diberikan ke COVAX,” ujar dia, Kamis, 30 September 2021.

IAVG, Tjandra melanjutkan, selalu menekankan kepada produsen vaksin serta negara yang memproduksi vaksin yang sudah memiliki angka tinggi cakupan di negaranya agar memberi perhatian pada keadilan ketersediaan vaksin (vaccine equity) dan transparansi, serta memberi informasi yang jelas tentang kapasitan produksi serta jadwal asupan ke COVAX.

“Kami mengkhawatirkan adanya prioritas pendekatan bilateral ketimbang solidaritas internasional/multilateral, dan juga adanya kebijakan restriksi ekspor pada sebagian keadaan,” katanya lagi.

Tjandra, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Jakarta, mengatakan IAVG menyadari perlunya dosis tambahan untuk melindungi kelompok rentan masyarakat dan mereka dengan gangguan kekebalan tubuh (immune-compromised).

IAVG juga menganjurkan agar negara-negara mengumpulkan dan menganalisa lebih banyak lagi bukti ilmiah sebelum memutuskan kebijakan pemberian vaksin booster pada masyarakatnya.  

Salah satu upaya untuk membantu pemerataan, Tjandra berujar, adalah memprioritaskan alokasi vaksin dari COVAX pada negara yang masih rendah cakupan vaksinnya Oktober ini. Hal ini juga dengan mempertimbangkan kemungkinan negara-negara itu mendapat vaksin dari sumber lainnya. 

“Kami di IAVG juga terus menganalisa informasi dan data tentang masalah kapasitas absorpsi vaksin di negara-negara yang cakupannya masih rendah,” tutur Tjandra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut IAVG, advokasi di tingkat internasional dan regional masih sangat perlu dilakukan untuk mengatasi kurangnya kemauan politis pada situasi tertentu karena hal itu mengakibatkan gangguan implementasi pemerataan vaksin di dunia. Negara-negara yang membutuhkan juga perlu mendapat akses pendanaan dan dukungan teknis untuk implementasi vaksinasi di negaranya.

Mengenai sumber vaksin yang didapat oleh COVAX, Tjandra berujar, IAVG berpendapat bahwa donasi memang sumber yang penting, tapi harus dilihat sebagai upaya tambahan dari pembelian vaksin oleh COVAX sendiri. Jangan sampai donasi menggantikan kegiatan pembelian, karena masalah pengurusan dan administrasi yang rumit.    

“Kami di IAVG kembali menekankan agar negara yang menyumbangkan vaksin ke COVAX dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan catatan khusus tentang negara mana yang boleh menerima sumbangannya atau earmarking,” kata dia sambil menambahkan penyumbang harus menjamin bahwa vaksin yang disumbangkan tidak punya waktu kadaluarsa yang singkat.

Selain itu, IAVG juga menyoroti berbagai upaya dan program untuk mengatasi kelompok yang menolak di vaksin (vaccination hesitancy) di berbagai negara. Upaya ini sebaiknya bersifat lokal spesifik dan memerlukan keterlibatan aktif masyarakat setempat.

“Di berbagai belahan dunia terjadi keresahan sosial, situasi konflik, serta bencana alam, yang mempengaruhi implementasi vaksinasi, sehingga diperlukan solidaritas dan kerja sama internasional untuk mendukung program vaksinasi,” ujar Tjandra yang merupakan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020.

Baca:
Pakar Ingatkan Terlalu Dini Bahas Booster dan Vaksin Berbayar Saat Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

23 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Prof. Nancy Dewi Yuliana. Dok Humas IPB University
Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

8 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.