TEMPO.CO, Jakarta - Penayangan perdana film baru selalu menarik perhatian para pelaku kejahatan siber atau hacker. Ini diduga karena banyak penggemar tertarik menjadi yang pertama menonton film tersebut, dan cenderung lalai terhadap sumber yang digunakan untuk menontonnya. Film James Bond terbaru berjudul ‘No Time to Die’ pun tidak luput menjadi target.
Pakar keamanan di perusahaan keamanan siber Kaspersky, Tatyana Shcherbakova, menjelaskan, pemutaran perdana film dan serial TV baru yang bergerak secara online memicu minat para penipu online. “Menjadi daya pikat menarik bagi penjahat dunia maya untuk menyebarkan ancaman dan halaman phishing,” ujar dia, dalam keterangan tertulis, Jumat 1 Oktober 2021.
Para ahli dari perusahaan keamanan siber Kaspersky telah mengamati aktivitas intensif dari para penipu online menjelang pemutaran perdana film yang menceritakan misi terakhir Daniel Craig sebagai agen mata-mata pada 30 September 2021 itu. Mereka menemukan sejumlah situs web phishing yang dibuat untuk mencuri detail bank pengguna.
Pengguna mengunjungi situs web dengan harapan dapat menonton film ‘No Time to Die’ yang telah lama ditunggu-tunggu. Setelah melihat beberapa menit pertama dari film terbaru, mereka diminta mendaftar untuk melanjutkan menonton.
Saat registrasi, korban diminta memasukkan informasi kartu kreditnya. Namun, setelah pendaftaran selesai, pengguna tidak dapat melanjutkan menonton. “Uang didebit dari kartu mereka dan data pembayaran berakhir di tangan si penipu online,” kata Tatyana.
Menurut Kaspersky, pelaku kejahatan siber mencoba memonetisasi minat penggemar film. Para ahli menganalisis file berbahaya yang disamarkan sebagai situs web phishing terkait film terbaru. Mereka menemukan upaya menginfeksi pengguna dengan berbagai jenis malware dan perangkat lunak berbahaya, yang dapat diunduh dengan kedok film James Bond terbaru.
Meskipun tidak banyak pengguna yang mencoba mengunduh file-file ini, ancaman yang terdeteksi tidak terbatas pada Adware, melainkan cukup fleksibel dan berbahaya. Mereka termasuk Trojan, program berbahaya yang dapat memungkinkan hacker untuk mendapatkan akses menuju data sensitif, dan Trojan-PSW stealers yang mampu mengumpulkan data login, bahkan ransomware.
Tatyana meminta agar penggemar film itu harus waspada terhadap halaman yang mereka kunjungi, dan tidak mengunduh file dari situs yang belum diverifikasi. “Serta berhati-hati dengan siapa mereka yang membagikan informasi pribadi,” tutur dia.
Untuk menghindari menjadi korban program berbahaya dan penipuan berkedok film populer, Kaspersky menyarankan menghindari tautan yang menjanjikan penayangan awal film atau serial TV. “Jika Anda ragu tentang keaslian konten, hubungi penyedia hiburan Anda,” katanya.
Selain itu disarankan memeriksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya gunakan laman web resmi dan terpercaya untuk menonton atau mengunduh film. Periksa ulang format URL dan ejaan nama perusahaan.
Juga perhatikan ekstensi file yang diunduh, file video apapun, termasuk No Time To Die, tidak akan pernah memiliki ekstensi .exe atau .msi. “Gunakan solusi keamanan yang andal, seperti misalnya dari Kaspersky, yang mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing,” ujar Tatyana.
Baca juga:
Kampus Asing Pertama Beroperasi di Indonesia, Nadiem: Kita Nantikan Programnya