TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber yang berpusat di Amerika Serikat, McAfee, berhasil mengidentifikasi penipuan model baru yang menarget para gamer.
Penipuan itu dilakukan dengan memasukan virus ransomware ke sebuah cheat game yang bisa diakses secara gratis oleh gamer. Tindakan ini disebut memakan banyak korban dan kerugian, khususnya untuk penikmat game di internet dan aplikasi.
Jenis cheat yang disusupi oleh virus itu dikenal dengan model Cheat Lab. Caranya dengan menyematkan virus ke dalam kode-kode tersembunyi untuk mengelabui para gamer. Setelah cheat berhasil diinstal atau diunduh ke perangkat, barulah para peretas beraksi dan membobol informasi yang diperlukannya di akun pengguna.
Di masa kini, setiap game yang berbasis online atau multiplayer biasanya didukung oleh identitas diri pengguna. Mulai dari rekening bank, kartu kredit, bahkan hingga akses ke akun finansial lainnya, untuk kebutuhan transaksi saat membeli voucher dan koin.
Melalui transaksi di aplikasi game yang cukup marak itu, peretas bisa membobol dan mencuri uang pengguna. Seluruh data yang dibutuhkan peretas didapatkan melalui virus ransomware yang disematkan pada cheat game.
"Pastikan untuk tidak mengunduh seluruh perangkat lunak yang tidak resmi, seperti Cheat Lab. Sebab bisa berbahaya dan dirancang untuk meretas data pengguna," kata Analis dari McAfee, dikutip dari Gizmochina, Rabu, 24 April 2024.
Melihat modus baru ini, para gamer hendaknya memainkan game dengan normal dan sesuai anjuran. Jangan terbuai pada keuntungan yang ditawarkan oleh cheat apapun, terlebih cheat tidak resmi.