Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

World Sight Day 2021, Dokter Mata Ingatkan Gangguan Akibat Perangkat Digital

image-gnews
Ilustrasi sinar biru dari laptop. Kredit: ANTARA
Ilustrasi sinar biru dari laptop. Kredit: ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Berkaitan dengan Hari Penglihatan Dunia tiap Kamis kedua pada Oktober, dokter spesialis mata di Bandung, Antonia Kartika, mengingatkan soal masalah Digital Eye Strain di masa pandemi. Pandemi Covid-19 mengubah banyak kebiasaan dan aktivitas manusia, salah satunya pola bekerja dan sekolah di rumah dengan menggunakan perangkat digital. 

Digital Eye Strain (DES) atau Computer Vision Syndrome (CVS) adalah sekelompok masalah pada mata dan penglihatan akibat dari penggunaan komputer, tablet, e-reader, juga smartphone yang berkepanjangan. Faktor penyebabnya, menurut Antonia, antara lain karena posisi duduk, jarak mata ke komputer, sudut penglihatan, pencahayaan buruk, resolusi atau kontras yang buruk, atau silau dari layar komputer.

Kelamaan berada di depan komputer dapat mengakibatkan mata kering, merah, terasa ada yang mengganjal, hingga rasa terbakar karena frekuensi berkedip berkurang. “Otot-otot mata bekerja lebih berat karena fokus untuk melihat dengan jarak dekat namun dalam waktu lama,” katanya, lewat keterangan tertulis, Jumat 8 Oktober 2021.

Antonia menyarankan pengguna perangkat digital mengikuti aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, mata perlu istirahat. Kemudian 20 detik untuk mengalihkan pandangan sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter. “Untuk memberi kesempatan mata kita beristirahat, perlu dijaga agar jangan sampai kering, jika perlu dibantu dengan air mata buatan,” ujarnya.

Soal anggapan penularan Covid-19 melalui mata, menurutnya secara langsung belum ada kasus. Potensi penularan melalui mata dapat terjadi jika tangan terkontaminasi, bersentuhan atau terkena droplet yang mengandung virus Covid-19. Kemungkinan lain ketika belum mencuci tangan kemudian mengusap wajah atau mata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun soal penularan Covid-19 melalui air mata, kemungkinannya sangat kecil. “Karena tidak ada reseptor yang cocok untuk virus Covid-19,” katanya. Dari  penelitian terhadap pasien, air matanya tidak mengandung virus meskipun cairan dari hidung dan tenggorokan mengandung banyak virus.

Peringatan Hari Penglihatan Dunia akan dimeriahkan Yayasan Syamsi Dhuha Bandung dengan serangkaian acara virtual, Sabtu 9 Oktober 2021. Menurut ketua yayasan Dian Syarief, pihaknya akan memberikan tongkat canggih BriCane (Brilliant Cane) kepada lima orang disabilitas netra di berbagai daerah.

Selain itu, edukasi dari dokter spesialis mata Antonia Kartika tentang “How to Take Care Your Eyes During Pandemic”. Selama Oktober ini yayasan berencana menyalurkan bantuan tunai bagi disabilitas netra yang terdampak pandemi, paket protokol kesehatan, membuat lomba foto bertema Difabel Netra Sadar Prokes, serta pelatihan wirausaha.

Baca:
Berapa Waktu yang Dihabiskan Orang Dewasa Menatap Layar Gadget?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

4 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

23 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

24 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

26 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

29 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal IITahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022.
Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.


BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

30 hari lalu

Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu 3 Mei 2023. Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

33 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan