TEMPO.CO, Bandung — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan rahasia versinya penyebab Jawa Barat bukukan perolehan medali emas terbanyak di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. “Resep Jawa Barat itu hanya satu, pembinaan yang konsisten,” kata dia, dalam konferensi pers yang dipantau secara virtual, Jumat 15 Oktober 2021.
Ridwan Kamil mengibaratkan membina atlet seperti menanam pohon. “Kami cari bibit unggulnya dulu. Mencarinya di event-event karena Jawa Barat hobi bikin event olahraga,” kata dia.
Tidak berhenti di situ. Pendidikan formal bagi para atlet dan sport sains mengisi rahasia yang lain. Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengungkapkan kalau eksperimen sport sains dijalankan dalam beberapa tahun terakhir. Eksperimen mengkombinasikan ilmu-ilmu ketubuhan atau fisik dengan prestasi.
"Misalkan latihan di lingkungan dengan oksigen tipis, setelah itu banyak sel darah merahnya. Hal-hal itu yang menjadi sebuah cara, dan karenanya Jawa Barat, alhamdulillah, meraih itu,” katanya.
Dia menambahkan, sport sains bukan melulu hal-hal fisik seperti membangun infrastruktur. Sport sains adalah cabang ilmu yang membantu atlet untuk memaksimalkan hasil latihan dan potensinya. "Poinnya adalah ada ilmu biologi dan keolahragaan, itu harus jadi pengetahuan bagi atlet-atlet Jawa Barat."
Dia memberi contoh yang lain, pada cabang olahraga catur yang berhubungan erat dengan mental. Sedang cabang atletik, pengaturan napas.
Menurut Emil, sejumlah kampus pemilik jurusan olahraga, juga rumah sakit pemilik fasilitas yang bisa dimanfaatkan, bisa diharapkan untuk membantu atlet berlatih. Tujuannya, atlet berlatih tak sekadar mengeluarkan keringat tapi benar-benar memperbaiki performa tubuhnya.
Ridwan Kamil mengaku sebelum pandemi Covid-19 sudah berencana untuk mengirim atlet Jawa Barat belajar sport sains ke Korea Selatan. “Salah satu sport sains terbaik itu Korea Selatan, tapi keburu Covid, maka itu saya minta maaf ke mereka, prihatin dulu berlatih di wilayah masing-masing. Alhamdulillah semangat perjuangannya,” kata dia.
Jawa Barat tampil sebagai juara umum PON XX Papua dengan membukukan perolehan 163 emas, 105 perak, dan 118 perungu. Seluruh perolehan masing-masing medali tersebut terbesar dibandingkan provinsi lainnya.
Sejumlah rekor juga ditorehkan atlet Jawa Barat. Diantaranya Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak, peraih medali perak Sea Games tersebut memecahkan rekor untuk lari gawang 400 meter dengan waktu tercepat 51,33 detik. Lalu Tyas Murtiningsih memecahkan rekor nasional untuk lari putri 100 yang sudah 20 tahun dipegang oleh Irene Truitje dengan catatan waktu 11,67 detik.
Tyas juga memecahkan rekor PON untuk nomor estafet putri 4x100 bersama Roselin Fika, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana. Atlet Jawa Barat Susi Susanti juga memecahkan rekor Asia untuk cabang angkat berat 52 kilogram untuk jenis angkatan deadlif mencapai 197,5 kilogram yang sebelumnya dipegang oleh atlet China Chou Yu Ji.
Baca juga:
Rachel Vennya Kabur dari Karantina, Dua Guru Besar UI: Berisiko bagi Masyarakat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.