TEMPO.CO, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Rabu, 9 Februari 2022, mengumumkan rencananya untuk menghapus seluruh pembatasan Covid-19 yang tersisa di Inggris sebulan lebih awal dari rencana semula.
Pembatasan Covid-19 saat ini akan berakhir pada 24 Maret, tetapi Johnson mengindikasikan bahwa aturan itu dapat berakhir pada akhir bulan ini.
"Jika tren menggembirakan dalam data saat ini terus berlanjut, saya berharap kami akan dapat mengakhiri pembatasan domestik terakhir, termasuk persyaratan hukum untuk melakukan isolasi mandiri jika Anda teruji positif, sebulan penuh lebih awal," kata Johnson di depan anggota parlemen Inggris.
Dalam sesi Prime Minister's Questions pekan ini di House of Commons (majelis rendah Parlemen Inggris), Johnson mengatakan dia akan mempresentasikan strategi pemerintah bertajuk "Hidup dengan Covid" ketika House of Commons kembali dari resesnya pada 21 Februari.
Hingga akhir bulan lalu, pengidap Covid-19 di Inggris dapat mengakhiri isolasi mandiri setelah lima hari penuh, selama tes mereka menunjukkan hasil negatif pada hari kelima dan keenam.
Hingga Selasa, Inggris melaporkan 17.932.803 kasus Covid-19 dan 158.677 kematian akibat penyakit itu, menurut angka resmi.
Lebih dari 91 persen warga berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah menerima vaksin dosis pertama, lebih dari 84 persen telah menerima kedua dosis vaksin, dan sekitar 65 persen telah menerima suntikan penguat (booster).
XINHUA | ANTARA
Baca:
Jumlah Kasus Omicron Anjlok, Inggris Sudah Lewati Periode Puncaknya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.