TEMPO.CO, Jakarta -Deep Web juga dijuluki dengan istilah Invisible Web bermakna sebagai informasi yang tidak dapat diakses dengan mesin pencarian konvensional. Maka sering didengara deep web, dikonotasikan dengan hal negatif. Benarkah begitu?
Deep web bukan bagian dari surface web sebagaimana yang biasa digunakan setiap kali berselancar di Internet.
Diketahui Surface Web terdiri dari statis dan halaman tetap, di mana server (html) menunggu untuk diambil, yang isinya tidak pernah berubah, dikutip dari laman digitalcommons.unl.edu.
Juga, bahwa di deep web informasi publik ada sejumlah ini 400-550 kali lebih besar dari yang ada World Wide Web, pada deep web pula berisi 7.500 terabyte informasi, dibandingkan dengan 19 di Surface Web, dokumen individual bisa dijumpai lebih dari 550 miliar dokumen individual, konten deep web sangat relevan dengan setiap kebutuhan informasi, pasar, dan domain.
Lebih dari setengah konten Deep Web berada di basis data khusus topik. Bahkan menurut evaluasi para ahli, konten deep web lebih komprehensif daripada di Surface Web, dikutip dari laman digitalcommons.unl.edu.
Selanjutnya, dalam publikasi yang berjudul “Relevance of the Deep Web to Academic Research”, menyebutkan ada manfaat yang dapat diambi dengan keberadaannya deep web, seperti berikut pembahasannya:
- Anonimitas
Jika menggunak surface web, selaga informasi pribadi atau juga privasi menjadi persoalan. Namun kekhawatiran akan privasi tersebut tidak ada saat berada di deep web. Seluruh yang berkecimpung di web ini adalah berstatus anonimitas.
Selanjutnya : Keanoniman inilah yang menjadi alasan utama...