Kru Polaris Dawn yang bicara setelah pengumuman Isaacman tidak menyebut ketinggian penerbangan mereka nanti, dan hanya mengatakan ingin pergi ke orbit Bumi tertinggi yang pernah diterbangi. Ketika ditanya tentang pakaian khusus untuk spacewalk, kru juga tak menjelaskan selain ada satu tim terdiri dari insinyur yang brilian yang sedang mengerjakannya.
"Akan sangat menarik untuk bekerja bersama saat mereka mengungkap desainnya setelah jadi nanti, dan kami tentu akan membagikan lebih banyak infonya kepada Anda saat itu," kata Menon.
Per sekarang, SpaceX memiliki pakaian bertekanan hitam dan putih yang ikonik yang dikenakan oleh para astronot Crew Dragon saat peluncuran dan re-entry ke Bumi. Pakaian itu menjaga awak tetap selamat jika terjadi tekanan anjlok tiba-tiba.
Untuk anggaran, Isaacman menolak membeberkan berapa besar dana yang harus dikeluarkannya untuk misi Polaris Dawn. Dia hanya mengatakan kalau program itu adalah sebuah investasi bersama antara dirinya dan SpaceX. "Kami tahu luar angkasa sangat mahal," katanya sambil menambahkan, "Pada titik ini, biaya bisa lebih rendah karena mereka memiliki groundbreaking technology.”
Polaris Dawn ditargetkan meluncur pertama di kuartal keempat 2022. Rangkaian misi penerbangan itu akan berkulminasi dengan peluncuran berawak pertama roket Starship, roket raksasa yang sedang dikembangkan SpaceX selama beberapa tahun terakhir untuk membawa sejumlah besar awak ke Bulan dan nantinya Mars. Isaacman mengindikasikan kalau dia mungkin terbang di dua misi lanjutan tersebut.
"Jika kami berhasil di Polaris Dawn dan tidak mengecewakan, saya akan memiliki peluang untuk berpartisipasi di misi Polaris masa depan," katanya.
Isaacman mungkin harus menunggu sampai misinya yang terakhir di Program Polaris Dawn, karena Roket Starship saat ini masih dalam pengembangan dan belum pernah diterbangkan ke luar angkasa. Sepanjang 2020 dan 2021, perusahaan melakukan beberapa kali uji terbang dengan Starship, tapi baru sebatas mengirimnya ke ketinggian 32 ribu kaki sebelum mencoba mendaratkannya lagi. Dari uji itu, hanya sekali roket bisa didaratkan kembali tanpa meledak.
Bahkan jika SpaceX bisa meluncurkan Starship ke orbit tahun ini, masih ada begitu banyak yang harus dikerjakan sebelum bisa mengirim misi berawak jauh ke luar angkasa. SpaceX harus mengembangkan sistem pendukung kehidupan, seperti bagaimana mengisi bahan bakar roket di luar angkasa dan mendaratkan roket atau pesawat kembali di Bumi.
Roket Starship SN8 super berat pertama SpaceX saat berusaha mendarat setelah diluncurkan pada penerbangan uji coba di Boca Chica, Texas, 9 Desember 2020. Roket Starship SpaceX menyalakan mesin Raptor dan melayang ke langit untuk mencapai sasaran 41.000 kaki (12,5 km). REUTERS/Gene Blevins
Seiring pengembangan yang masih dilakukan, SpaceX terus menghimpun konsumen perjalanan dengan roket itu. Tahun lalu, NASA menganugerahkan SpaceX $2,9 miliar untuk mengembangkan Starship sebagai sebuah wahana pendarat yang akan membawa astronotnya ke dan dari Bulan. Dan seorang miliarder lainnya dari Jepang, Yusaku Maezawa, juga membeli penerbangan dengan Starship yang disebut Dear Moon yang akan membawanya mengelilingi Bulan.
THE VERGE
Baca juga:
Misi Ketiga Wisata Antariksa Blue Origin Sukses Bawa 6 Orang Sekaligus
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.