TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi masih terus menunjukkan aktivitas vulkanik cukup aktif dalam sepekan terakhir. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta selama 11-17 Februari 2022 mengamati Merapi terus memuntahkan awan panas dan lava pijar.
"Sepekan terakhir teramati tiga kali awan panas guguran dan 105 kali guguran lava pijar," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, Jumat, 18 Februari 2022.
Hanik menuturkan luncuran awan panas seluruhnya ke arah barat daya, hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur 2.500–2.800 meter. Adapun guguran lava teramati juga ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
"Berdasarkan analisis morfologi, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan, baik pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah," kata dia.
Volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik. "Intensitas kegempaan pada minggu ini juga masih cukup tinggi," kata dia.
Adapun intensitas curah hujan sebesar 69 milimeter per jam selama 70 menit sempat teramati dari Pos Kaliurang pada tanggal 12 Februari 2022. Namun tidak sampai memicu banjir lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di gunung yang menyandang status Siaga sejak 5 November 2020 itu.
Baca:
Kubah Tengah Kawah Gunung Merapi Tembus 3 Juta Meter Kubik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.