Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Memperkirakan Sejak 7 Juta Tahun Silam Kawanan Gajah Dipimpin Betina

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi gajah afrika. Reuters
Ilustrasi gajah afrika. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGajah merupakan hewan yang hidup berkelompok, termasuk ketika berpindah tempat. Kawanan gajah dipimpin oleh betina.

Gajah tergolong hewan cerdas. Hewan itu pun mampu mengekspresikan emosi yang kompleks seperti kegembiraan, cinta, kemarahan, empati, kesedihan. Gajah pun bersedih selama beberapa pekan, bahkan juga hitungan bulan jika salah satu kawanannya mati, seperti dikutip dari AZ Animals.

Gajah memiliki keterikatan erat sesama anggota kawanannya untuk saling melindungi dan memastikan ketersediaan makanan dan air. Kawanan gajah sedikitnya berjumlah 6 ekor. Adapun jumlah anggota kawanan tergantung berbagai faktor, seperti kondisi lingkungan, iklim, dan ketersediaan sumber daya seperti makanan dan air.

Mengutip For Elephants, kawanan gajah dipimpin betina. Gajah betina pemimpin usianya paling tua dalam kelompok yang sebagian besar anggotanya masih sama keturunan.

Ketika pemimpin kawanan mati, gajah betina lain akan menggantikan. Pengganti pemimpin biasanya gajah betina yang tertua kedua dalam kelompok. Sedangkan, gajah jantan hidup dalam kelompok keluarga ketika masih bayi hingga menuju dewasa.

Ketika masa pubertas usia sekitar 12 tahun hingga 15 tahun, gajah jantan akan meninggalkan kawanan. Gajah jantan cenderung berkeliaran sendiri atau hidup dalam kelompok kecil. Kelompok itu terdiri atas gajah jantan dengan usia yang hampir sama.

Mengutip Science, sudah sejak lama para ilmuwan meneliti asal-usul gajah modern hidup dalam kelompok yang dipimpin betina. Para ilmuwan menduga kawanan gajah ordo taksonomi Proboscidea dipimpin betina sejak 7 juta tahun silam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti mengamati bekas jalur lintasan di Mleisa 1, wilayah Al Gharbia, Abu Dhabi. Menurut penelitian yang diterbitkan jurnal Biology Letters, lintasan itu merupakan jejak paling luas yang pernah tercatat dilalui gajah purba, setidaknya 13 Proboscidea dengan ukuran yang berlainan.

Observasi dilakukan untuk mengambil foto udara dari jejak kaki. Itu untuk menganalisis panjang langkah dan kedalaman jejak. Para peneliti menggunakan panjang langkah untuk menghitung berat badan dan jenis kelamin.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa 7 juta tahun silam, kawanan gajah hidup dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Gajah jantan dewasa bergabung kembali dengan kawanan hanya untuk kawin.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Gajah di Sri Lanka Lahirkan Bayi Kembar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti muda yang merupakan mahasiswa doktoral Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Ikhlas Abdjan. Dok. Humas Unair
Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

5 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

8 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

8 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

11 hari lalu

Teripang. klikdokter
Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

12 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.