TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau adanya dua bibit siklon tropis di dekat Indonesia, Minggu, 20 Maret 2022. Bibit Siklon Tropis 91B terpantau di Laut Andaman sebelah barat Thailand yang semakin menjauhi wilayah Indonesia. Namun, sistem ini membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Aceh.
Bibit Siklon Topis 91B mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Dampak tidak langsung dalam 24 jam adalah hujan sedang hingga lebat di Aceh, angin kencang di Aceh, gelombang laut tinggi (2,55-4 m) di perairan utara Pulau Sabang, Samudra Hindia barat Aceh, dan gelombang alun atau swell penyebab banjir pesisir di Samudra Hindia barat Aceh.
Sementara bibit Siklon Tropis 93S terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa yang juga menjauhi wilayah Indonesia. Terlihat pergerakan ke arah barat daya. Namun sistem ini membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari perairan sebelah selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, dan dari NTT bagian barat hingga perairan sebelah selatan NTB, serta low level jet hingga mencapai >25 knot di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa.
Bibit Siklon Tropis 93S ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi/low level jet tersebut.
Dampak tidak langsung dalam 24 jam hujan sedang hingga lebat di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan NTB. Angin kencang di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT. Gelombang laut tinggi (4-6 m) di perairan utara Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Bali.
Gelombang alun atau swell penyebab banjir pesisir di perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB.
Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau di Laut Arafuru dan di perairan sebelah utara Papua yang membentuk daerah konvergensi memanjang di NTT bagian timur, di perairan sebelah utara Maluku Utara dan di Papua.
Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari perairan sebelah barat Sumatera Utara hingga Riau, Bengkulu, di Selat Makassar bagian selatan, dari Selat Makassar bagian tengah hingga Teluk Bone, dari Laut Sulawesi hingga Sulawesi Utara dan dari Papua Barat hingga Papua. Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Suhu udara berkisar antara 21-34 °C dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Medan dan Surabaya.
Baca:
3 Bibit Siklon Dekat Indonesia, Cek Daerah Bakal Hujan Lebat dan Rob
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.