TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan lewat pengeroyokan dan penelanjangan paksa yang dilakukan sebagian massa demonstran di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, terhadap dosen FISIP Universitas Indonesia, Ade Armando, mengundang keprihatinan yang luas. Tak terkecuali dari kampus UI.
Pengeroyokan terjadi pada Senin 11 April 2022 di ujung aksi unjuk rasa mahasiswa dengan tuntutan utama menentang agenda perubahan konstitusi untuk masa jabatan presiden tiga periode. Untuk unjuk rasa itu, UI menyatakannya sebagai kebebasan menyampaikan pendapat dan menjunjungnya tinggi.
"Menyampaikan aspirasi dengan unjuk rasa adalah hal yang diperbolehkan dan diatur oleh hukum Republik Indonesia," bunyi pernyataan yang diberikan secara tertulis, Senin malam.
Kendati demikian, UI menambahkan bahwa aksi unjuk rasa harus dilakukan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Itu sebabnya UI menyatakan pula sangat menyayangkan dan prihatin atas tindak kekerasan yang dialami Ade Armando, dosennya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tersebut.
"Kami menyerahkan penyelesaian kasus ini sepenuhnya pada mekanisme hukum yang berlaku," kata universitas.
Pernyataan itu senada dengan yang diberikan terpisah Dekan FISIP UI, Semiarto Aji Purwanto. Seperti juga yang disampaikan lewat akun Instagram resmi FISIP UI, Semiarto menyatakan, "FISIP UI prihatin dan memberikan atensi penuh atas kasus pengeroyokan yang terjadi pada Dr. Ade Armando."
Atensi diberikan karena Ade Armando adalah dosen tetap di fakultas itu--meski kehadiran dan pernyataan-pernyataan Ade di tengah aksi demonstrasi itu dianggap berada di ranah pribadi yang bersangkutan. "Kami selaku pimpinan FISIP UI mengharapkan perhatian dan upaya penegak hukum untuk menangani kasus pengeroyokan ini dengan sebenar-benarnya."
Baca juga:
Pemerintah Bantah Lakukan Peretasan terhadap Mahasiswa Pendemo
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.