Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ruam Akut pada Cacar Monyet, Apakah Itu ?

image-gnews
Negara-negara yang melaporkan kasus infeksi virus cacar monyet pada manusia. (A) Antara Agustus 1970 dan Mei 2018 (574 bulan), (B) antara Januari 2017 dan Mei 2018 (17 bulan). Dok. Frontiersin
Negara-negara yang melaporkan kasus infeksi virus cacar monyet pada manusia. (A) Antara Agustus 1970 dan Mei 2018 (574 bulan), (B) antara Januari 2017 dan Mei 2018 (17 bulan). Dok. Frontiersin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan RI telah membuat edaran meminta semua jajaran kesehatan mewaspadai penyakit cacar monyet (monkeypox). Edaran menyusul pengumuman terkini Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu, 29 Mei 2022, bahwa kasus penyakit zoonotik atau melompat dari hewan ke manusia itu terus bertambah di dunia

Per Kamis, 26 Mei 2022, WHO telah mengumpulkan sebanyak 257 kasus yang sudah terkonfirmasi dan 120 yang masih suspek dari 23 negara anggotanya yang non endemik monkeypox. Jumlah yang diakumulasi sejak 13 Mei lalu itu bisa jadi lebih besar lagi karena tidak semua terdeteksi dan dilaporkan.

Jumlah itu juga belum termasuk kasus-kasus di negara endemik cacar monyet di Afrika Tengah dan Barat. Angka tertingginya dicatat Republik Demokratik Kongo (dahulu bernama Zaire) dengan 1284 kasus dan 58 di antaranya meninggal sepanjang periode 1 Januari hingga 8 Mei 2022.

Di luar itu ada di Kamerun (25 kasus dan 9 kematian sejak 15 Desember 2021 sampai 1 Mei 2022), Republik Afrika Tengah (8 kasus dan 2 kematian sepanjang 4 Maret-17 Mei, Republik Kongo (2 kasus pada periode 21-23 Mei) dan Nigeria (46 kasus, 1 Januari-30 April).

Dalam surat edaran dari Kementerian Kesehatan dijelaskan tentang kasus suspek penyakit ini merupakan orang dengan ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non endemis. Kategori suspek memiliki satu atau lebih gejala seperti sakit kepala, demam akut di atas 38,5 derajat Celsius, Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri otot/Myalgia, sakit punggung, dan asthenia (kelemahan tubuh).

Berikut ini penjelasan khusus tentang gejala utamanya yang berupa ruam,

- Ruam adalah area kulit yang teriritasi atau bengkak di tubuh. Ruam sering gatal dan nyeri dan dapat muncul secara berbeda pada warna kulit yang berbeda. Meskipun sering digambarkan sebagai merah, pada warna kulit yang lebih gelap mereka mungkin memiliki warna ungu, abu-abu, atau putih.

- Papula adalah jenis ruam di mana area jaringan kulit yang menonjol kurang dari satu sentimeter. Papula dapat memiliki batas yang jelas atau tidak jelas serta bisa datang dalam berbagai bentuk, warna, dan ukuran. Ini bukan diagnosis atau penyakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Papula sering disebut lesi kulit, yang pada dasarnya adalah perubahan warna atau tekstur kulit. Terkadang, papula berkumpul bersama untuk membentuk ruam. Pada kebanyakan kasus, papula tidak serius. Tergantung pada penyebabnya, seperti kutil, mereka dapat dihilangkan dengan perawatan di rumah.

- Vesikel adalah kantong kecil berisi cairan atau lepuh yang dapat muncul di kulit. Cairan di dalam kantung ini mungkin bening, putih, kuning, atau bercampur darah. Isinya kurang dari 5 mm (1/2 cm). Jika lesi berisi cairan lebih besar dari 0,5 mm, itu disebut bula.

- Lepuh adalah vesikel atau bula, tergantung ukurannya. Lepuh bisa menjadi gejala masalah medis atau tanda cedera jaringan. Dalam anatomi, vesikel dapat merujuk kepada struktur seperti kantong di tubuh. Fungsi vesikel jenis ini adalah untuk menyimpan dan mengangkut bahan dan limbah.

Monkeypox atau Cacar Monyet. Sumber: Daily Express

- Jika diduga memiliki tanda-tanda di atas, masih membutuhkan konfirmasi untuk memastikan tertular cacar monyet. Pembuktian yang valid melalui pemeriksaan laboratorium real-time polymerase chain reaction (PCR) dan/atau genome sekuensing.

- Sebagai pencegahan, masyarakat yang mengalami gejala demam dan ruam untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Masyarakat juga diminta mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.

Baca juga:
Beruang Kutub Ketiban Rezeki Bangkai Paus Sperma di Svalbard

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

23 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

12 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

13 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

20 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

21 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

24 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

25 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

26 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?