Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Pernah Serukan Waspadai Cacar Monyet Sebelum Covid-19

image-gnews
Petugas memantau suhu badan penumpang yang melewati alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis, 16 Mei 2019. Pemasangan alat pemindai suhu tubuh tersebut untuk pengawasan dan antisipasi penyebaran virus Monkeypox atau cacar monyet. ANTARA
Petugas memantau suhu badan penumpang yang melewati alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis, 16 Mei 2019. Pemasangan alat pemindai suhu tubuh tersebut untuk pengawasan dan antisipasi penyebaran virus Monkeypox atau cacar monyet. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah makalah yang dipublikasi dalam jurnal ilmiah pada September 2018 lalu, sekitar setahun sebelum kemunculan SARS-CoV-2, telah menyerukan kewaspadaan terhadap kemunculan cacar monyet (monkeypox) sebagai penyakit asal hewan yang melompat ke manusia atau zoonotik. Dideteksi pertama pada seorang bayi, cacar monyet dipandang sebagai ancaman terbesar infeksi genus orthopoxvirus pada manusia di era dunia yang sudah dideklarasikan bebas dari cacar (small pox).

Makalah ditulis oleh dua peneliti dari Laboratorium Virologi Klinis, Departemen Mikrobiologi dan Imunologi, Institut Rega untuk Riset Medis di KU Leuve, Belgia, yakni Nikola Sklenovska dan Marc Van Ranst. "Munculnya cacar monyet sebagai sebuah patogen yang signifikan pada manusia adalah sebuah skenario realistis dan tak bisa dibantah," kata mereka dalam makalahnya.

Nikola dan Marc merujuk kepada data kasus yang pernah tercatat yang menunjukkan peningkatan jumlah kejadian dan sebaran geografis kasus-kasus cacar monyet. Padahal penyakit yang ditemukan pada 1958 dan diketahui pertama mampu melompat ke manusia pada 1970 itu pernah diyakini tak mampu ke luar dari daerah endemiknya yakni Afrika Tengah dan Barat.

Data yang ada sekaligus menunjukkan betapa informasi epidemiologi cacar monyet masih sangat terbatas dan terfragmentasi, yang membimbing kepada potensi menganggap remeh terhadap besar dan parahnya wabah infeksi MPX--akronim dari monkeypox. Data pengawasan ketat yang aktif oleh Rimoin dkk sepanjang 2005-2007, misalnya, menyimpulkan lonjakan kejadian kasus cacar monyet hingga 20 kali lipat dibandingkan datanya 1981-1986.

Makalah menyerukan kepada komunitas peneliti untuk memberi perhatian lebih kepada MPX. Dua alasannya. Pertama, virusnya, MPXV, meskipun memiliki tingkat mutasi rendah menunjukkan kemampuan untuk cepat beradaptasi melawan imun tubuh inangnya. Kedua, banyak negara diproyeksi mempunyai kecocokan lingkungan untuk MPXV menurut pemodelan ekologi--seperti pembukaan hutan yang membuat peluang manusia terpapar kepada satwa yang menjadi inang virus ini bertambah besar.

"Monkeypox adalah isu kesehatan yang sangat penting bukan hanya bagi orang-orang yang tinggal di daerah endemik seperti Republik Demokratik Kongo (dulu Zaire) dan negara-negara Afrika lainnya dimana penularan infeksi virus itu sudah terkonfirmasi, tapi juga global."

Dalam makalahnya, Nikola dan Marc masih menyebut infeksi virus cacar monyet sebatas menyeberang ke Amerika Serikat pada 2003. Tapi setelahnya, pada 2018-2019, kasusnya juga muncul di Singapura, Israel dan Inggris--yang belakangan diketahui importasi dari Nigeria.

Negara-negara yang melaporkan kasus infeksi virus cacar monyet pada manusia. (A) Antara Agustus 1970 dan Mei 2018 (574 bulan), (B) antara Januari 2017 dan Mei 2018 (17 bulan). Dok. Frontiersin

Dan tahun ini, per 21 Mei, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sudah ada 92 kasus terkonfirmasi dan 28 yang masih diduga di 12 negara di Eropa, Amerika Utara dan Australia. Selain bukan asal negara endemik, sebagian besar kasus juga tak memiliki hubungan atau riwayat bepergian ke wilayah endemik.

Kasus cacar monyet pertama di Afrika

Infeksi virus cacar monyet pertama pada manusia dilaporkan dari Bokenda, sebuah desa terpencil di Provinsi Equatorial di Republik Demokratik Kongo (dulu Zaire) pada Agustus 1970. Saat itu seorang bayi berusia 9 bulan dilarikan ke Rumah Sakit Basankusu dengan dugaan penyakit cacar (smallpox) dan sampel darinya, yang dikirim ke Pusat Rujukan Penyakit Cacar WHO di Moskow, mengungkap virus cacar monyet.

Ilustrasi Virus Monkeypox atau Cacar Monyet. newscientist.com

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keluarga menyebut mereka mengkonsumsi daging monyet tapi tidak ingat apakah dilakukan tak lama sebelum si anak sakit atau apakah si anak pernah kontak dengan seekor monyet sebelumnya. Pemeriksaan mendapati hanya bayi itu satu-satunya anggota keluarga yang belum menerima vaksin cacar.

Sebaran cacar monyet 1970-2018

1970-1990

Republik Demokratik Kongo: 388-391 (386 terkonfirmasi)
Republik Afrika Tengah: (6) 
Kamerun: (2)
Nigeria: 10 (3 terkonfirmasi)
Pantai Gading: 2 (terkonfirmasi)
Liberia: 4 (terkonfirmasi)
Sierra Leone: 1 (terkonfirmasi)
Gabon: 1-10 (1 terkonfirmasi)

1991-1999

Republik Demokratik Kongo: (511)
Kamerun: 4 (1 terkonfirmasi)

Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times

2000-2009

Republik Demokratik Kongo: tak dapat dihitung secara pasti
Republik Afrika Tengah: (4)
Amerika Serikat: 47 (37 terkonfirmasi)
Republik Kongo: 12 (3 terkonfirmasi)
Sudan Selatan: 49 (10 terkonfirmasi)

2010-2018

Republik Demokratik Kongo: tak dapat dihitung secara pasti
Republik Afrika Tengah: sedikitnya 68 (sedikitnya 29 terkonfirmasi)
Kamerun: 16 (1 terkonfirmasi)
Nigeria: 244 (101 terkonfirmasi)
Liberia: (2)
Sierra Leone: sedikitnya 2 (2 terkonfirmasi)
Republik Kongo: 98 (9 terkonfirmasi)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

1 hari lalu

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika. Foto: Canva
10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

8 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

8 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.