Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SMAK Padang Ubah Darah Sapi Jadi Pupuk Cair

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Bogor merawat sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di perternakan sapi perah Kampung Kunak, Kabupaten Bogor, 21 Juni 2022. TEMPO/Amston Probel
Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Bogor merawat sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di perternakan sapi perah Kampung Kunak, Kabupaten Bogor, 21 Juni 2022. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Analis Kimia Padang (SMK-SMAK Padang) membuat inovasi pengolahan limbah dari darah sapi menjadi pupuk cair. SMAK Padang merupakan salah satu sekolah vokasi yakni yang dimiliki oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Inovasi pengolahan limbah darah sapi telah mulai dilakukan SMK-SMAK Padang sejak 2012. Ide ini dilatarbelakangi untuk mengurangi limbah darah sapi yang belum diolah oleh Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

“Karenanya, SMK-SMAK Padang tertantang menjawab permasalahan tersebut sehingga lahirlah POC Darsa Rupawan dan saat ini sudah dipatenkan dengan nomor: IDP000046551,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo seperti dikutip di laman resmi Kementerian Perindustrian pada Senin, 27 Juni 2022.

Sekolah vokasi dengan kompetensi analisis kimia tersebut berhasil mengolah limbah darah sapi menjadi pupuk cair. Inovasi yang dinamai POC Darsa Rupawan (Pupuk Organik Cair Darah Sapi Rumah Potong Hewan) itu berhasil masuk dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Dody menyampaikan latar belakang terciptanya inovasi tersebut karena pada 2012, siswa SMK-SMAK Padang yang tinggal di dekat rumah pemotongan hewan (RPH) khawatir dengan dampak limbah darah sapi terhadap masyarakat sekitar. Pasalnya, apabila limbah RPH tersebut dibiarkan mengalir ke sungai, akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat sekitar.

Dalam jangka pendek akan menimbulkan bau yang tidak sedap di sekitar RPH dan air sungai yang dialiri limbah RPH menjadi keruh. Pada jangka menengah, bisa berdampak terhadap kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar RPH, seperti rawan terkena penyakit pernafasan dan kulit. Sedangkan dalam jangka panjang, limbah darah sapi di sungai dapat mengakibatkan penurunan kadar oksigen air sungai sehingga ekosistem air sungai terganggu.

Banyak RPH Tak Punya Prosedur Pengelolaan Limbah Darah Sapi

Di Sumatera Barat, terdapat 10 Rumah Potong Hewan (RPH) yang diawasi oleh dinas peternakan dan kesehatan hewan setempat. Tiap satu RPH setiap harinya menyembelih sebanyak 12 ekor sapi. Sehingga, total terdapat 120 ekor sapi yang disembelih setiap harinya, menghasilkan 720 liter hingga 960 liter limbah darah sapi per hari.

Berdasarkan survei lapangan tujuh dari 10 RPH tadi belum memiliki prosedur pengelolaan limbah darah sapi pascapenyembelihan, sehingga banyak masyarakat yang terganggu dengan bau limbah dan air sungai yang tercemar.

“Melalui pembelajaran analisis terpadu II, siswa SMK-SMAK Padang dan pembimbing berkolaborasi membuat inovasi dengan mengolah limbah tersebut menjadi pupuk organik cair. Berdasarkan hasil pengujian, POC Darsa Rupawan dapat digunakan untuk padi, buah-buahan, sayur-sayuran, palawija, dan tanaman hias,” jelas Dody.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bisa Hemat Biaya Produksi Pupuk

Lahirnya inovasi POC Darsa Rupawan diharapkan mampu memberikan solusi bagi permasalahan limbah darah sapi, dengan mengurangi limbah tersebut dan meningkatkan manfaatnya bagi lingkungan. Selain itu, juga dapat membantu para petani untuk pemupukan lahan pertanian dengan biaya yang lebih terjangkau, sehingga bisa turut menghemat biaya subsidi pupuk pemerintah.

“Sebagai perbandingan, saat ini total harga subsidi pupuk per satu hektar sebesar Rp1,5 juta. Dengan pupuk yang kita gunakan bisa menghemat sekitar Rp796 ribu, karena total biaya produksi per hektar pupuk cair ini sebesar Rp744 ribu untuk 240 liter POC Darsa Rupawan,” ungkap Dody.

Dody memperkirakan penggunaan pupuk cair hasil inovasi ini dapat menghemat subsidi pupuk hingga sebesar Rp1,4 triliun. Dia berharap, upaya yang telah dilakukan oleh SMK-SMAK Padang bisa diduplikasi ke seluruh penjuru negeri, sehingga permasalahan limbah RPH di berbagai daerah bisa teratasi dengan inovasi tersebut.

Kemenperin menargetkan upaya sosialisasi menangani limbah RPH dengan inovasi POC Darsa Rupawan tersebut tidak hanya dilakukan di daerah Sumatera Barat saja, tapi di seluruh Indonesia. “Inovasi ini akan sangat bermanfaat apabila bisa kita kembangkan karena bisa mengurangi penggunaan pupuk bersubsidi dan diharapkan bisa meningkatkan hasil pertanian yang menggunakan pupuk POC Darsa Rupawan ini.

Saat ini sosialisasi dan duplikasi baru dilakukan di daerah Sumatera Barat. Pada 2019, SMK-SMAK Padang melakukan MoU dengan Pemerintah Kota dan Dinas Pertanian Kota Padang untuk memberikan pelatihan pengolahan limbah darah sapi menjadi POC.

“Awalnya dilakukan sosialisasi kepada petugas RPH Lubuk Buaya dan Aia Pacah Padang. Setelah itu, SMK SMAK Padang juga memberikan pelatihan kepada kelompok tani, PKK, dan Karang Taruna di Kota Padang seperti Kelurahan Limau Manis, Piai Tangah, Tarantang, dan Ampang,” papar Dody.

Kemudian pada 2021, SMK-SMAK Padang melakukan MoU dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat. Sebanyak 24 orang petugas RPH di wilayah Sumatera Barat telah mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk ini. Beberapa RPH kemudian telah membuat pupuk tersebut, seperti RPH di Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Batusangkar.

Baca juga: PSM Unpad Boyong Medali Emasi di Kompetisi Paduan Suara di Eropa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Permendikbud Nomor 1/2021 Soal Syarat Usia Peserta Didik Baru dari TK hingga SMA, Masuk SD Umur Berapa?

4 hari lalu

Murid baru kelas 1 SDN 010 Cidadap berada dalam kelas pada hari pertama sekolah pasca libur kenaikan kelas, 17 Juli 2023. Sekolah ini hanya memiliki 15 murid baru di kelas 1 berdasarkan seleksi zonasi. TEMPO/Prima Mulia
Permendikbud Nomor 1/2021 Soal Syarat Usia Peserta Didik Baru dari TK hingga SMA, Masuk SD Umur Berapa?

Setiap periode penerimaan peserta didik baru, usia masuk sekolah anak selalu jadi perbincangan. Berikut Permendikbud Nomor 1/2021 mengaturnya.


Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

5 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi saat memimpin pertemuan dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Palembang, Selasa (17/4/2024). Foto: Agung/vel
Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.


Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) menekan tombol didampingi (dari kiri) Dirut PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) Dormatua Siahaan, Dirut PT Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, PJ Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi, Dirut Defend ID Bobby Rasyidin dan Dirut PT DAHANA Wildan Widarman saat peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis 29 Februari 2024. Presiden mengapresiasi pembangunan pabrik amonium nitrat oleh BUMN yang mampu memproduksi 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun dan diharapkan mampu menjadi substitusi impor dalam menjawab kebutuhan amonium nitrat dalam negeri. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.


Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) menekan tombol didampingi (dari kiri) Dirut PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) Dormatua Siahaan, Dirut PT Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, PJ Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi, Dirut Defend ID Bobby Rasyidin dan Dirut PT DAHANA Wildan Widarman saat peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis 29 Februari 2024. Presiden mengapresiasi pembangunan pabrik amonium nitrat oleh BUMN yang mampu memproduksi 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun dan diharapkan mampu menjadi substitusi impor dalam menjawab kebutuhan amonium nitrat dalam negeri. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

8 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Urea Kujang. TEMPO/Subekti
Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.


56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

26 hari lalu

Para siswa santri SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School berfoto di antara kegiatan program backpacker keliling ke-20 negara. Memulainya pada 16 Januari 2024, memasuki awal April ini mereka telah menyinggahi Pakistan, India, dan sampai di Arab Saudi. ISTIMEWA
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.


Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

27 hari lalu

Ilustrasi pupuk UREA. Shutterstock
Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.


TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

35 hari lalu

Tangkapan layar Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care Nur Harsono dalam konferensi pers virtual diikuti dari Jakarta, Senin 1 Agustus 2022. ANTARA/Prisca Triferna
TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

Kasus TPPO menyasar dunia pendidikan. Selain Ferienjob, kasus perdagangan orang sempat masuk ke sekolah (SMK) menggunakan modus lain.


Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

41 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan pemerintah telah memutuskan anggaran subsidi pupuk tahun ini naik.