Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Tak Mampu Berdiri Satu Kaki 10 Detik Bakal Meninggal Lebih Cepat?

image-gnews
Ilustrasi posisi keseimbangan tubuh atau yoga. Shutterstock
Ilustrasi posisi keseimbangan tubuh atau yoga. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mereka yang sudah berusia paruh baya atau lebih senior lagi dan tidak dapat menjaga keseimbangan tubuh saat berdiri pada satu kaki selama 10 detik lebih cenderung akan meninggal dalam tujuh tahun ke depan dibandingkan mereka yang bisa melakukan posisi itu. Kesimpulan didapat dari hasil studi di Brasil yang dipublikasikan bulan lalu.

Studi berangkat dari fakta bahwa kemampuan keseimbangan tubuh obyektif yang menghilang dengan cepat setelah usia 50-an tahun meningkatkan risiko untuk terjatuh pada situasi-situasi tertentu ataupun bentuk kesehatan memburuk lainnya. Studi lalu ingin mengkaji kemampuan itu dengan seluruh sebab kematian.

Berikut ini penjelasan ilmiahnya, dan menjawab haruskah orang-orang berlatih berdiri gaya flamingo itu di rumah?

Apa isi studi?
Sebanyak 1.700 orang berusia antara 51 dan 75 tahun diminta berdiri satu kaki selama 10 detik, dengan kaki yang kedua menyentuh bagian paha kaki yang berdiri menopang--mirip gaya seekor flamingo. Mereka yang tidak dapat melakukannya ternyata memiliki tingkat kematian selama tujuh tahun ke depannya yang lebih tinggi. Perbandingannya 17,5:4,6 persen. 

Mungkinkan temuan ini berkorelasi dengan faktor lain, selain faktor penyakit?
Mungkin saja. Sebagai misal, semakin bertambah usia semakin sedikit yang berhasil melakukan tes keseimbangan ini, dan jika Anda lebih tua, Anda lebih cenderung untuk meninggal lebih cepat. Kebanyakan dari mereka yang berusia lebih dari 70 tahun tak mampu melewati tes ini. Tapi ketika hasilnya disesuaikan untuk faktor-faktor seperti usia, berat badan, jenis kelamin dan riwayat penyakit, mereka tetap menunjukkan kalau yang tidak berhasil melewati tes keseimbangan ini memiliki tingkat kematian dua kali lebih cepat, dengan risiko kematian selama periode studi lebih tinggi 84 persen. 

Mengapa para dokter meminta orang-orang melakukan tes gaya ala falmingo ini?
Melihat apakah seseorang dapat berdiri di atas satu kaki telah sejak lama digunakan untuk tes keseimbangan. Ini karena jatuh adalah pembunuh utama bagi lansia. Biasanya, apabila mereka terjatuh, dampaknya adalah tulang panggul retak dan butuh operasi, dengan beberapa tidak pernah bisa kembali ke mobilitasnya yang semula. "Ini bisa menjadi sebuah spiral," kata David Stensel dari Loughborough University, Inggris--bukan termasuk dalam tim studi di Brasil.  

Jadi apakah kematian dalam studi ini berhubungan dengan faktor jatuh?
Belum jelas berapa banyak peristiwa jatuh berkontribusi kepada kematian dari 123 partisipan yang meninggal sepanjang studi dilakukan. Penyebab utama kematian adalah kanker, serangan jantung dan sakit pernapasan, termasuk Covid-19. Insiden jatuh dan pemulihan dari operasi bisa saja berkontribusi kepada kematian itu--misalnya, orang-orang yang tiba-tiba mobilitasnya terganggu dapat melihat penyakit jantungnya memburuk--tapi faktor-faktor seperti itu tak dicatat. 

Bagaimana lagi keseimbangan bisa dikaitkan ke tingkat kematian?
Kemampuan untuk berdiri pada satu kaki bergantung tidak hanya kepada keseimbangan, tapi juga, menurut Stensel, kekuatan kaki. Yang terakhir ini terkait ke kekuatan tubuh keseluruhan dan kebugaran fisik. Mereka yang mengidap penyakit, katakanlah jantung atau kanker, cenderung lebih tidak aktif sehingga kehilangan kekuatan kaki. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Flamingo. Shutterstock

Apakah temuan itu mengejutkan?
Riset sebelumnya telah menemukan kalau tes serupa bisa memberi petunjuk tentang kesehatan kita. Misalnya, tingkat kematian lebih tinggi dari penyakit jantung pada orang yang lebih tua berkorelasi dengan lambatnya kecepatan jalan, dalam sebuah tes di mana mereka diminta berjalan sejauh 6 meter secepat mungkin. Tingkat kematian keseluruhan juga berhubungan dengan daya cengkeram yang buruk, di mana seseorang diminta meremas sebuah obyek sekeras yang mereka mampu. 

Apakah para dokter sebaiknya mulai meminta para pasiennya melakukan tes itu?
Tim peneliti dipimpin Claudio Gil Araujo dari Clinimex, Rio de Janeiro, Brasil, mengatakan dalam makalahnya kalau akan ada manfaat potensial untuk mencakupkan tes itu sebagai bagian dari pemeriksaan fisik rutin pada pasien paruh baya dan yang lebih senior. "Ini sederhana untuk mencakupkannya dalam latihan rutin karena tak sampai 2 menit." 

Bagaimana saya memperbaiki keseimbangan tubuh?
Karena ini mungkin kebugaran dan kekuatan tubuh secara keseluruhan yang mempengaruhi hubungan antara melewati tes keseimbangan ala flamingo dan risiko kematian, studi ini tidak menunjukkan kalau memperbaiki keseimbangan bisa menolong Anda hidup lebih lama. "Pada orang dewasa yang lebih tua, kemungkinan kekuatan otot adalah tujuan kebugaran terpenting," kata Stensel. 
"Tapi orang-orang dengan keseimbangan lebih baik sudah jelas akan lebih jarang terjatuh," kata Uzo Ehiogu, juru bicara Chartered Society of Physiotherapy, Inggris. 

NEW SCIENTIST, BMJ JOURNALS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

23 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

1 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

4 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

7 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

8 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.