Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Butir Refleksi Konferensi Kelautan PBB 2022, Upaya Pemanfaatan Laut Berkelanjutan

image-gnews
Seorang penyelam, menyelam diantara ikan-ikan dan coral di spot Atlantis Garden Pulau Kodingareng Keke, Makassar, Sulsel, 14 Oktober 2015. Atlantis Garden menjadi langkah awal pelestarian ekosistem laut terutama terumbu karang Artifisial. TEMPO/Iqbal Lubis
Seorang penyelam, menyelam diantara ikan-ikan dan coral di spot Atlantis Garden Pulau Kodingareng Keke, Makassar, Sulsel, 14 Oktober 2015. Atlantis Garden menjadi langkah awal pelestarian ekosistem laut terutama terumbu karang Artifisial. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPada akhir Juni 2022, ketika Konferensi Kelautan PBB (United Nation Ocean Conference) di Lisbon, Portugal, International Union for Conservation of Nature (IUCN) menilai banyak komitmen dari tindakan tegas untuk meningkatkan masa depan kehidupan laut. Akibatnya, perlu bagi kita semua untuk merealisasikan komitmen pasca-Lisbon. Realisasi dari komitmen itu akan menghasilkan tindakan kita untuk menuju laut sehat dan tangguh dengan ekosistem laut yang berkembang. 

Dikutip dari laman darilaut.id mitra Teras.id, IUCN meyakini bahwa sekarang merupakan waktu yang tepat untuk kita semua, terutama dengan kehadiran pemimpin muda menjadi seorang yang pragmatis dan visioner. Dengan begitu, pada tahun 2030 dapat mewujudkan komitmen pasca-Lisbon dengan sangat baik. Setidaknya dapat mencapai 30 persen perlindungan laut dan 100 persen pemanfaatan berkelanjutan laut. 

Dalam Konferensi Kelautan PBB 2022, IUCN juga memberikan desakan pada pemerintah dan donatur untuk meningkatkan pendanaan. Selain kapasitas dan sumber daya manusia yang memadai, pembangkitan konservasi kelautan juga harus memerlukan sumber daya keuangan yang mencukupi. Sebab, hanya 1,6 persen dari Bantuan Pembangunan Luar Negeri (Overseas Development Aid) dan 1,7 persen dari anggaran penelitian global yang disumbangkan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Angka ini masih terbilang kecil, jika dibandingkan dengan dedikasi laut untuk kehidupan manusia selama ini.

IUCN menyambut hangat Deklarasi Lisbon dan komitmen progresif dalam Konferensi Kelautan PBB 2022. Melansir laman iucn.org, sambutan hangat IUCN tersebut menghasilkan seruan aksi kepada negara-negara dan pemimpin di dalamnya untuk segera mewujudkan tindakan berikut ini selama beberapa bulan ke depan:

  1. Pada tahun 2022 disimpulkan bahwa perlu adanya negosiasi instrumen nasional yang berada di bawah hukum mengenai pengelolaan berkelanjutan ekosistem dan keanekaragaman hayati laut di luar Yurisdiksi Nasional dan di bawah naungan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut  (United Nations Convention on the Law of the Sea atau UNCLOS).

  2. Pada tahun 2030, negara-negara perlu memegang komitmen untuk melindungi paling tidak 30 persen dari lautan di wilayahnya. Perlindungan tersebut harus memperhatikan titik utamanya, yaitu pada keanekaragaman hayati dan ekosistem laut dengan memanfaatkan tindakan konservasi berdasarkan kawasan efektif lainnya.

  3. Negara-negara perlu mempropagandakan moratorium eksploitasi mineral laut di luar yurisdiksi nasional. Selain itu, juga harus menyerukan aksi kewaspadaan berkelanjutan agar tindakan manusia yang mengarah pada penghancuran laut dapat berkurang. 

  4. Masih dalam laman iucn.org, negara juga perlu peningkatan implementasi dan investasi Solusi Berbasis Alam (Nature-based Solutions) kelautan dan pesisir. Peningkatan ini harus dilakukan sesuai rencana kebijakan iklim nasional, rencana adaptasi nasional (National Adaptation Plans), dan dengan kontribusi yang ditentukan secara nasional (Nationally Determined Contributions).

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  5. Meningkatkan ilmu kelautan agar dapat memberikan informasi dan memahami pembuatan manajemen dan kebijakan yang efektif untuk lautan. Dengan begitu, Dekade Ilmu Kelautan PBB dapat menghasilkan program lebih baik untuk pembangunan berkelanjutan. 

  6. Seruan aksi terakhir dalam konferensi kelautan tersebut menyatakan bahwa negara harus membuat solusi untuk mencegah polusi plastik yang terus meningkat di bawah aturan hukum internasional yang mengikat. 

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: Bahayanya Sampah Laut bagi Ekosistem

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

4 hari lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

4 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

6 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

7 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Hari bebas kendaraan bermotor atau cara free day (CFD) masih ditiadakan di DKI Jakarta usai Lebaran 2024. Namun, sejumlah warga masih terlihat meramaikan kawasan Bundaran HI. TEMPO/Subekti.
IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.


Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

13 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

20 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

24 hari lalu

Portas do Sol, Lisbon, Portugal. Unsplash.com/Lisha  Riabinina
Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

25 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

33 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.


Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

35 hari lalu

Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

Era di mana inovasi menjadi pondasi kemajuan, sinergi antara dunia akademik dan industri menjadi faktor penting dalam mendorong kemajuan suatu bangsa.