Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter: Orang dengan Komorbid Paling Rentan Kena Gas Air Mata

image-gnews
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam atau internis di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung, Hendarsyah Suryadinata, mengatakan, ada tiga kalangan yang rawan jika terkena gas air mata. Mereka yaitu orang tua, anak-anak, dan kasus pada orang tertentu yang punya komorbiditas atau penyakit penyerta.

“Yang dikhawatirkan pada orang-orang yang punya komorbid itu,” katanya, Kamis 6 Oktober 2022.

Dia mencontohkan pasien penyakit asma berat atau penyakit paru obstruksi kronis yang dialami perokok selama puluhan tahun. Pada mereka, dampaknya bisa menyebabkan kematian. 

Selain itu penyakit yang berhubungan dengan pernapasan, seperti pada orang dengan gagal jantung atau gagal ginjal dengan kondisi paru-paru yang terendam cairan. Pun pada orang yang mengidap bronchitis atau paru-paru basah.

“Napas biasa saja terengah-engah apalagi kena paparan gas air mata, tambah sesak, bahaya itu,” ujar Hendarsyah.

Hendarsyah menerangkan, gas air mata sebenarnya tidak berisi gas, melainkan serbuk berukuran mikrometer yang disimpan dalam kaleng bertekanan tinggi. Ketika ditembakkan, kalengnya terbuka dan isinya keluar seperti gas.

Baca juga:
Dosen Ilmu Kesehatan Ini Sesalkan Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, Jelaskan Cara Hilangkan Efeknya

Zat pada gas air mata seperti tertulis di kemasannya, bisa mengandung Chloroacetophenone (CN), Chlorobenzylidenemalononitrile (CS), atau Dibenzoxazepine (CR). Mereka bersifat hidrofilik yang akan melekat pada bagian tubuh yang basah.

“Misalnya mata, hidung, mulut, dan saluran nafas,” kata Hendarsyah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Efek pada orang yang terkena zat aktif itu seperti menimbulkan sensasi terbakar pada kulit yang basah oleh air atau keringat. Sementara pada mata akan mengucurkan air mata sebagai respon tubuh pada zat yang membahayakan.

Pada saluran cerna, kerongkongan terasa seperti terbakar. Adapun di saluran napas menurutnya bisa lebih parah lagi, yaitu bisa menimbulkan sesak, napas pendek, rasa terbakar di paru-paru, dada, atau mengalami sesak hebat.

“Satu-satunya cara yaitu perlu fresh air changer, harus ada pertukaran udara bebas,” ujar Hendarsyah.

Selain itu menyingkirkan zat iritasi yang menempel seperti membersihkan mata dengan air, mencuci kulit tangan, dan melepas pakaian yang dipakai jika basah. Adapun pada zat gas air mata yang masuk ke saluran pernapasan dalam, caranya dengan memasang oksigen kemudian bisa diberikan pengencer dahak untuk mudah dikeluarkan.

"Tetapi penanganan seperti itu harus dilakukan di fasiltas layanan kesehatan," kata Hendarsyah lagi.

Baca juga:
Dari Kamp Palestina sampai Kanjuruhan, Manfaat Senjata Gas Air Mata Dipertanyakan

 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

10 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

12 hari lalu

Personel Polda Banten evakuasi perempuan sesak nafas saat arus balik Lebaran di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Minggu 14 April 2024. (ANTARA/HO-Polda Banten)
Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

15 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

16 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

22 hari lalu

Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

24 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

24 hari lalu

Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

29 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

29 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.


Polisi Tangkap Dokter Gadungan Pemilik Klinik di Bekasi, Sudah 5 Tahun Buka Praktek

39 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Polisi Tangkap Dokter Gadungan Pemilik Klinik di Bekasi, Sudah 5 Tahun Buka Praktek

Polisi menangkap dokter gadungan bernama Ingwy Tito Banyu yang membuka praktek di Klinik Pratama Keluarga Sehat, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.