Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Penyebab Banjir Bandang dan Tanda-tandanya yang Wajib Diketahui

Reporter

image-gnews
Cuplikan video aliran banjir bandang di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis, 4 November 2021. Saat ini tim BPBD berfokus kepada pencarian para korban dan evakuasi atau penyelamatan warga yang terdampak banjir serta pembersihan sarana dan prasarana yang terdampak banjir bandang.  Istimewa
Cuplikan video aliran banjir bandang di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis, 4 November 2021. Saat ini tim BPBD berfokus kepada pencarian para korban dan evakuasi atau penyelamatan warga yang terdampak banjir serta pembersihan sarana dan prasarana yang terdampak banjir bandang. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bencana banjir bandang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Banjir menerjang dan merendam area penduduk yang mengakibatkan kerusakan rumah bahkan korban jiwa. Lantas, apa sebenarnya penyebab banjir bandang dan bagaimana tanda-tandanya?

Apa Itu Banjir Bandang?

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana, banjir bandang adalah bencana banjir yang umum terjadi pada aliran sungai dengan kemiringan dasar sungai sangat curam. Aliran banjir sangat cepat dan tinggi, hingga limpasan dapat membawa pepohonan atau bongkahan batu besar. Serta dapat menghanyutkan dan merusak apa saja yang dilewati, tetapi cepat surut kembali.

Banjir bandang atau juga disebut sebagai air bah merupakan bencana alam yang bisa mengintai manusia ketika curah hujan tinggi. Banjir bandang bisa dikatakan datang secara tiba-tiba dari dataran tinggi ke dataran rendah khususnya daerah aliran sungai (DAS). Tidak hanya menimbulkan kerugian secara materiil, banjir bandang juga kerap memakan korban.

Meski begitu, kemunculan banjir bandang sebenarnya bisa diprediksi sejak awal dengan memperhatikan aliran air dan curah hujan. Nah, sebagai antisipasi, berikut penyebab banjir bandang dan tanda-tanda yang harus diwaspadai. 

Tanda-tanda Banjir Bandang

Dilansir dari situs Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, berikut ciri-ciri banjir bandang:

-   Saat hujan deras, aliran sungai justru terlihat surut akibat tertahan material longsong di hulu atau sepanjang daerah aliran sungai. Kemudian air meluap dan mengalir dengan cepat.

-   Air sungai berubah keruh karena bercampur lumpur dan tanah. Ada suara gemuruh dari sungai sebagai pertanda banyak material ikut bergerak terbawa air.

-   Gejala banjir bandang dapat dideteksi oleh alat takaran hujan wire extensometer dan kamera CCTV pengawas.

-   Tanda-tanda banjir bandang yang keempat ialah selalu berhati-hati dengan hujan deras dengan durasi lama.

Debit air di Curug Cikondang di Kecamatan Campaka Mulya, Cianjur, Jawa Barat, terus meningkat seiring tingginya curah hujan di sebagian besar wilayah Cianjur, Minggu 7 November 2021. BMKG memperingatkan sejumlah daerah di Jawa Barat agar siaga potensi banjir bandang 8-9 November 2021. ANTARA/ Ahmad Fikri 

Apa Saja Penyebab Banjir Bandang?

Adapun penyebab banjir bandang dikutip dari situs BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bogor sebagai berikut.

1.    Curah Hujan Tinggi

Tingginya curah hujan akan berimplikasi pada peningkatan volume dan debit air. Apalagi jika air tersebut tidak diserap sempurna oleh tanah dan mengalir ke sungai. Maka sungai tidak lagi mampu menampung air sehingga terjadi banjir bandang.

2.    Tumpukan Sampah

Pencemaran lingkungan oleh berbagai jenis sampah membuat aliran sungai terhambat. Sampah yang tersangkut menyebabkan aliran sungai terhenti. Volume air yang semakin besar dan menerima tekanan, pada akhirnya meluap.

3.    Kerusakan Bendungan

Penyebab banjir bandang selanjutnya ialah bendungan yang rusak. Bendungan bisa jebol ketika hujan lebat, usia, kurang perawatan, dan permukaan air naik. Peristiwa banjir bandang karena bendungan rusak pernah terjadi di Situ Gintung pada 27 Maret 2009 silam.

4.    Penebangan Hutan

Tumbuhan berperan dalam proses penyimpanan air dalam tanah. Apabila hutan telah gundul, maka risiko banjir bandang semakin meningkat. Akar pohon juga memiliki fungsi untuk mencengkeram tanah. Jika pohon-pohon ditebangi maka peluang tanah longsor semakin besar, khususnya di daerah perbukitan.

5.    Pemukiman di Daerah Resapan Air

Semakin padatnya pembangunan di lokasi resapan air, meningkatkan potensi datangnya aliran air besar ketika hujan deras. Pasalnya wilayah yang biasanya digunakan sebagai jalur air, justru terhambat oleh bangunan.

6.    Volume Air yang Besar dari Hulu

Penyebab banjir bandang berikutnya, yakni kiriman air dari hulu. Hal ini sering terjadi pada daerah Jadetabek yang menghadapi banjir saat daerah Bogor dilanda hujan deras.

7.    Tinggi Rendahnya Daratan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor ketinggian suatu daratan juga sangat mempengaruhi volume air yang tiba. Air dari dataran tinggi tentunya akan turun ke dataran rendah.

8.    Kondisi Topografis

Tingkat kecuraman suatu lereng akan berimbas pada kecepatan aliran air. Ini perlu diwaspadai karena air yang datang siap memporak-porandakan segala sesuatu di depannya.

9.    Sungai Tidak Terlalu Lebar

Sempitnya sungai juga berhubungan langsung dengan alih fungsi lahan menjadi pemukiman. Sungai yang tidak begitu luas tidak bisa menampung air yang masuk melebihi kapasitas.

 

Cara Mencegah Banjir Bandang

Berdasarkan buku Edukasi Bencana Banjir dari BNPB, terdapat beberapa langkah pencegahan banjir bandang, antara lain:

-   Penataan DAS secara terpadu dan lahan sesuai fungsi.

-   Tidak membangun pemukiman di bantaran sungai.

-   Pemasangan pompa di daerah lebih rendah dari permukaan laut.

-   Rutin melaksanakan program penghijauan di hulu.

-   Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.

-   Membangun kesadaran untuk membersihkan saluran air.

-   Cara mencegah banjir bandang yang terakhir adalah membuat jalur evakuasi bencana.

Sejumlah warga mencari barang-barang yang bisa diselamatkan setelah rumahnya sempat disapu banjir di Desa Tegal Cangkring, Jembrana, Bali, Selasa 18 Oktober 2022. Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Biluk Poh tersebut melanda empat kecamatan di Kabupaten Jembrana sehingga sedikitnya 45 unit rumah rusak dan sekitar 117 kepala keluarga mengungsi. ANTARA FOTO/Dicky Bisinglasi

 

Cara Menghadapi Banjir Bandang

Ketika banjir bandang datang, ada sejumlah upaya yang perlu dilakukan, misalnya:

-   Mematikan aliran listrik.

-   Mengamankan barang berharga.

-   Mengungsi ke daerah lebih tinggi.

-   Hindari berkendara di aliran banjir supaya tidak terseret arus.

Itulah penjelasan tentang banjir bandang dan tanda-tandanya serta cara pencegahan dan menghadapinya jika terjadi bencana tersebut. Jangan lupa, selalu menjaga kelestarian alam dan lingkungan, ya.

MELYNDA DWI PUSPITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

13 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

14 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.


BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

22 hari lalu

Warga melihat kondisi mobil yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

35 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

37 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, membuat sejumlah warga hilang dan rumah rusak. Evakuasi masih berlangsung.


Banjir Bandang Sergap Cipongkor Bandung Barat Jelang Tengah Malam

38 hari lalu

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Banjir Bandang Sergap Cipongkor Bandung Barat Jelang Tengah Malam

Banjir bandang menyergap Kampung Joglo, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Akibat hujan dengan intensitas tinggi.


Jokowi Soroti Pembalakan Hutan Sebagai Penyebab Banjir Demak

41 hari lalu

Presiden Jokowi setelah meninjau Korban Banjir di SMK Ganesa, Kec. Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Jumat, 22 Maret 2024. Foto Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi Soroti Pembalakan Hutan Sebagai Penyebab Banjir Demak

Jokowi menyarankan pemda melakukan penanaman, penghutanan kembali, hingga pengalihan lahan untuk solusi jangka panjang atasi banjir demak.


Jokowi Tinjau Langsung Banjir Demak pada Pagi Ini

41 hari lalu

Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, 22 Maret 2024, untuk kemudian mengunjungi lokasi banjir Demak. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Tinjau Langsung Banjir Demak pada Pagi Ini

Presiden Jokowi meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Kabupaten Demak.