TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan, temuan cemaran Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) pada obat sirop menjadi perbincangan publik. DEG dan EG muncul sebagai cemaran dari bahan baku obat seperti propilen glikol sebagai pelarut pada obat sirop yang memicu gagal ginjal akut.
Vella Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menjelaskan Propilen Glikol ternyata selama ini bukan hanya lazim digunakan sebagai bahan pelarut pada obat sirop saja, namun juga ditemukan dalam kandungan cairan di vape atau rokok elektrik.
“Seperti halnya obat sirup, vape selama ini juga menggunakan campuran pelarut Propilen Glikol. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa vape juga terindikasi mengalami cemaran DEG dan EG seperti halnya yang ditemukan pada obat sirup,” jelas Vella dilansir dari laman UM Surabaya pada Selasa, 1 November 2022.
Vella mengatakan vape dijadikan pilihan alternatif oleh perokok aktif karena banyak masyarakat yang mempercayai vape lebih ramah terhadap kesehatan dibandingkan dengan rokok konvensional. Menurut Vella, hal itu justru keliru. Vape juga memiliki risiko yang akan mengganggu kesehatan.
Menurut Vella, beralih menggunakan vape sebagai pilihan alternatif rokok konvensional nyatanya bukan merupakan pilihan yang tepat. Masyarakat, kata dia, perlu mewaspadai gangguan kesehatan yang akan terjadi jika terus-menerus mengonsumsi rokok elektrik tersebut.
“Oleh sebab itu pengguna vape perlu waspada karena penggunaan vape justru mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya yaitu dapat menyebabkan terjadinya masalah gagal ginjal akut,” kata Vella.
Baca juga: Mahasiswa Terbaik UM Surabaya Raih IPK 4 dan Jadi Kepala Sekolah di Usia 23 Tahun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.