Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Perbedaan Lahar Dingin dan Lahar Panas Gunung Berapi

image-gnews
Aliran aliran lahar merah panas saat Gunung Etna bererupsi, terlihat dari Zafferana Etnea, Italia, Ahad, 21 Februari 2021. Gunung ini mengeluarkan lahar sejak akhir 2020. REUTERS/Antonio Parrinello
Aliran aliran lahar merah panas saat Gunung Etna bererupsi, terlihat dari Zafferana Etnea, Italia, Ahad, 21 Februari 2021. Gunung ini mengeluarkan lahar sejak akhir 2020. REUTERS/Antonio Parrinello
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat gunung berapi masih aktif, di setiap letusannya pasti dapat dikeluarkan jutaan meter kubik material panas berupa lava, yang terdiri dari batu, kerikil, pasir, dan abu.  Lava yang keluar dari gunung api biasanya disebut dengan lahar. Meski relatif sama, tetapi terdapat dua jenis lahar, yaitu lahar dingin dan lahar panas. Apa perbedaannya?

Dikutip dari laman Magma Indonesia oleh Kementrian ESDM, lahar adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan campuran air dan puing-puing material piroklastik. Perilaku aliran lahar selanjutnya dapat bervariasi dalam ruang dan waktu dalam satu peristiwa, karena perubahan suplai sedimen dan suplai air.

Dilansir dari laman Universitas Medan Area, dari jenisnya, lahar dapat dibagi menjadi dua, yakni lahar dingin dan lahar panas, berikut perbedaannya.

1. Lahar Dingin

Baca : Profil Gunung Merapi, Salah Satu Gunung Paling Aktif di Dunia

Lahar dingin artinya lava mengalir, dan bercampur dengan air atau lumpur yang telah dingin. Isinya materi berupa, seperti debu, lumpur, serta material vulkanik lainnya. Air dingin yang tercampur dengan lava, membuat sifat lava yang panas menjadi dingin. Dampaknya, lahar dingin berwarna abu- abu serta berbentuk agak kental.

Lahar dingin biasanya mengalir melewati sungai atau tempat yang rendah. Umumnya ketika meletus, lava sengaja dialirkan pada sungai, hingga menjadi lahar dingin. Tetapi, ketika kuantitas lahar dingin tidak bisa ditampung sirkulasi sungai, maka lahar dingin akan meluap, dan menuju daerah sekitarnya. Tak jarang lahar dingin bisa menuju pemukiman penduduk di bantaran sungai.

Pada manusia, lahar jenis ini dapat berdampak secara langsung akibat volumenya yang terlalu besar yang tak cukup ditampung sungai. Ia akan membahayakan manusia dengan menghancurkan pemukiman dengan material-material yang dibawanya.

2. Lahar Panas

Baca : Gunung Maona Lua Meletus, Penerbangan ke Hawaii Berpotensi Terganggu

Lahar panas merupakan sirkulasi lava yang tercampur dengan air panas. Air panas ini berasal dari endapan air hujan yang terjadi disekitar gunung. Air hujan yang mengendap membentuk telaga pada dasar kepundan. Dasar kepundan ini mempunyai dua sifat, yakni anti air dan dapat menyerap air. Kepundan yang anti air, akan menyangga air hujan, dan menampungnya. Sewaktu meletus, magma yg bergerak membentuk air yang tersimpan menjadi panas dan lava yang mengalir bakal bersatu menggunakan air panas, hingga menjadi lahar panas.

Warna dari lahar panas bertolak belakang dengan warna asal lahar dingin. Hal ini menimbulkan sifat air yang bersatu dengan lava. Lava yang turut dengan air panas, dan menyusun lahar panas akan berwarna seperti besi yang meleleh. Lahar panas biasanya ada di gunung api yang memiliki telaga kepundan. Walau lahar panas memiliki suhu yang tinggi, tetapi suhu dari lahar panas akan turun dengan drastis dan tak sampai 100 derajat celcius.

Tak seperti lahar dingin, lahar panas tak membawa material sebanyak lahar dingin. Namun, ia tetap membahayakan manusia dengan suhu tingginya yang dapat menyebabkan luka bakar pada manusia.  

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca : Riwayat Letusan Gunung Merapi, Paling Parah Tahun 1930 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

6 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.


Fakta Letusan Terbaru Gunung Ruang yang Disebut Memecahkan Rekor Setengah Abad

10 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Fakta Letusan Terbaru Gunung Ruang yang Disebut Memecahkan Rekor Setengah Abad

Erupsi Gunung Ruang pada 17 April diklaim sebagai letusan gunung api terdahsyat di Indonesia selama setengah abad terakhir.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

11 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

12 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

12 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

12 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

14 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


BMKG: Tanpa Hujan Estrem, Hujan Lebat Bisa Kembali Picu Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

17 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
BMKG: Tanpa Hujan Estrem, Hujan Lebat Bisa Kembali Picu Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

Pemerintah Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang perlu menyiapkan skenario atau mitigasi apabila terjadi terjangan banjir lahar dingin.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

17 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

22 hari lalu

Warga melihat kondisi mobil yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.