Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali 7 Jenis Bencana Alam

image-gnews
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Merujuk Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaiannya yang tersebab alam. Ada berbagai jenis bencana alam. Apa saja?

Jenis bencana alam

1. Gempa Bumi

Gempa Bumi getaran yang terjadi karena pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menimbulkan gelombang seismik. Mengutip buku Natural Disasters, gempa Bumi bisa terjadi karena gunung meletus, tanah longsor, dan ledakan bom. Tapi, biasanya terjadi karena gerakan mendadak kerak Bumi di sepanjang bidang patahan. Patahan adalah retakan yang membatasi dua blok batuan ketika bergeser antara satu dan yang lainnya.

2. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi bencana alam yang terjadi karena endapan magma di dalam perut Bumi. Endapan itu didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Peristiwa ini berkaitan dengan naiknya magma dari dalam perut Bumi. Aktivitas magma yang memiliki suhu sangat tinggi di dalam perut Bumi berusaha keluar, sehingga terjadi retakan dan pergeseran lempeng. Magma yang keluar dari perut gunung berapi berarti sedang meletus.

Baca: Inilah 5 Negara yang Paling Aman dari Bahaya Bencana Alam

3. Tsunami

Tsunami penamaan yang berasal dari Bahasa Jepang yang berarti ombak besar di pelabuhan. Tsunami gelombang air besar yang terjadi karena gangguan di dasar laut, seperti gempa Bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah.

4. Tanah longsor

Tanah longsor diartikan sebagai peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan berbagai tipe dan jenis. Contohnya jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Mengutip Landslide Type and Processes, pergerakan batuan ini tergolong klasifikasi berdasarkan materialnya yang dibagi menjadi batuan, tanah, dan reruntuhan (debris). Kejadian longsor tersebab dua faktor, yaitu pendorong (pengaruh kondisi material) dan pemicu (bergeraknya material). 

5. Kekeringan

Kekeringan keadaan kekurangan pasokan air di suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan. Waktunya bisa berbulan-bulan sampai bertahun-tahu. Biasanya, kejadian ini muncul jika suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Kondisi yang menyebabkan musim kemarau panjang dan cadangan air tanah menipis. Kekeringan bisa menjadi bencana malam bila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber penghasilan karena gangguan ekosistem.  

6. Angin puting beliung

Peristiwa angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 kilometer perjam. Biasanya, angin puting beliung bergerak secara garis lurus dengan durasi maksimal selama 5 menit. Angin puting beliung terjadi karena arus udara yang naik ke atas dengan tekanan cukup kuat. Kondisi itu menyebabkan terjadi perbedaan suhu dingin dan panas di dalam awan. Saat proses itu, hujan belum turun karena air masih tertahan oleh udara yang bergerak naik ke atas.

7. Banjir bandang

Banjir bandang menggenangi atau mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar, seperti kayu, motor, bahkan rumah. Mengutip Petunjuk Tindakan dan Sistem Mitigasi Banjir Bandang, banjir bandang berbeda dari luapan air bah biasanya, karena waktu berlangsungnya cepat dan biasanya kurang dari enam jam.

Air yang tidak bisa diserap lagi menyebabkan kerusakan finansial dan fisik yang tergolong menjadi bencana alam. Air yang tergenang akan berkumpul di berbagai area permukaan rendah dan mengalir cepat ke daerah yang lebih rendah. 

Baca: Pakar UGM Sebut Bencana Kelaparan Ancaman Mendatang, 3 Negara Ini Sudah Siap

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

1 jam lalu

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024


Tujuh Warga Meninggal Akibat Banjir di Kabupaten Kudus

4 jam lalu

Foto udara kondisi jalur utama pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Tujuh Warga Meninggal Akibat Banjir di Kabupaten Kudus

BPBD Kabupaten Kudus melaporkan tujuh warga meninggal dunia akibat banjir di Kudus, Jawa Tengah, sejak 14 Maret 2024.


Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

7 jam lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

BMKG memantau Siklon Tropis Megan di Teluk Carpentaria dan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah tenggara-selatan Bali.


BRI Peduli Bantu Masyarakat Terdampak Bencana di Sumbar dan Jabar

22 jam lalu

BRI Peduli Bantu Masyarakat Terdampak Bencana di Sumbar dan Jabar

Bantuan diberikan kepada warga di Sumatera Barat, Cirebon, dan Bandung Barat.


442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

1 hari lalu

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

Banjir merendam 8 kecamatan di Jepara. Air terus menggenang akibat hujan berkepanjangan sejak 13 Maret 2024.


Enam Tanggul Jebol, 11 Kecamatan di Demak Terendam Banjir

1 hari lalu

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Enam Tanggul Jebol, 11 Kecamatan di Demak Terendam Banjir

Enam tanggul jebol paska hujan dengan intensitas tinggi di Demak, Rabu, 13 Maret 2024. Sebanyak 11 kecamatan terendam banjir.


Banjir Laten di Kota Semarang dan Pantura, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

Warga menyaksikan jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Banjir Laten di Kota Semarang dan Pantura, Ini Penyebabnya

Kota Semarang dan daerah Pantura kembali mengalami banjir saat cuaca ekstrem seperti belakangan ini. Apa Penyebabnya?


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng Laut Filipina.


6 dari 8 SPBU Tutup karena Banjir Semarang Kembali Beroperasi

1 hari lalu

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
6 dari 8 SPBU Tutup karena Banjir Semarang Kembali Beroperasi

Kini ada dua SPBU yang masih berhenti operasi sementara.


21 Daerah yang Alami Penurunan Tanah di Indonesia, Ada Demak-Semarang di Pantura

2 hari lalu

Warga membentangkan bendera merah putih saat mengikuti upacara bendera di perkampungan mereka yang terendam limpasan air laut ke daratan atau banjir rob di Dusun Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis, 17 Agustus 2023. Dalam Upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, warga mengampanyekan ancaman krisis iklim serta menyuarakan tuntutan penyelesaian dan solusi pemerintah mengenai masalah kerusakan lingkungan pesisir setempat yang terancam hilang tenggelam akibat kenaikan air laut disertai penurunan muka tanah. ANTARA/Aji Styawan
21 Daerah yang Alami Penurunan Tanah di Indonesia, Ada Demak-Semarang di Pantura

Daerah di Utara Jawa memiliki potensi yang lebih besar alami penurunan tanah dan bisa akibatkan kerugian fisik sampai ekonomi.