Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta-fakta Gempa Bali: Terjadi Puluhan Kali Gempa Susulan

image-gnews
Gempa magnitudo 5.2 mengguncang Bali pada Selasa, 13 Desember 2022 pukul 17:38:24 WIB. (BMKG)
Gempa magnitudo 5.2 mengguncang Bali pada Selasa, 13 Desember 2022 pukul 17:38:24 WIB. (BMKG)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Selasa lalu, 13 Desember 2022, Bali diguncang gempa bumi berkekuatan M 5,2 pada pukul 17.38 WIB dan episenter gempa Bali itu terletak pada koordinat 8,29 Lintang Selatan, 115,62 Bujur Timur di kedalaman 30 kilometer. Titik tepatnya terjadi di laut berjarak 1 kilometer dari Karangasem, Bali.

5 Fakta Gempa Bali

  • 1. Terjadi gempa susulan hingga puluhan kali

Gempa pertama kali terjadi pukul 16.56 WIB dengan magnitude 4,8. Kemudian disusul dengan gempa M5,2 pada 17.38 WIB. Setelah itu terjadi lagi gempa susulan hingga 9 kali. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat, hingga Rabu, 14 Desember 2022, pukul 11.00 WIB, sudah terjadi 60 kali lebih gempa susulan. Variasi gempa berkekuatan dari M 1,9 hingga M 4,6.

  • 2. Ratusan bangunan rusak akibat gempa

Ratusan bangunan di Karangasem, Bali mengalami kerusakan akibat frekuensi dan intensitas gempa yang cukup tinggi. Terdapat tujuh kecamatan yang terdampak. Bangunan rusak ringan di antaranya 2 sekolah, 77 rumah sakit, 3 kantor instansi pemerintah, 11 pura umum, 13 pura pribadi, 2 kamar mandi, dan 3 fasilitas umum. Selain itu ada satu rumah yang mengalami rusak sedang.

Baca : Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Gempa Bali, Beasiswa Bank Mandiri, Gempa Maluku

Selain kerusakan, gempa Bali juga menyebabkan 3 orang menderita luka ringan dan seorang lainnya mengalami luka sedang.

  • 3. Gempa akibat aktivitas Sesar Naik Flores

Hasil analisis BMKG mengungkapkan gempa Bali disebabkan aktivitas Sesar Naik Flores. Tak hanya di Karangasem, guncangan juga dirasakan di kabupaten lain di Bali. Bahkan getaran terasa hingga ke Nusa Tenggara Barat. BMKG merilis intensitas kekuatan gempa dengan skala III – IV Modified Mercalli Intensity (MMI) di Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah. Skala III MMI di Lombok Barat III MMI, dan skala II MMI di Tabanan, Kuta, Buleleng dan Lombok Timur.

  • 4. Warga memilih tidur di luar rumah
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris BPBD Kabupaten Karangasem, Putu Eka Putra Tirtana mengatakan, akibat gempa susulan yang terus terjadi warga memilih tidur di luar rumah. Warga khawatir terjadi gempa susulan dengan intensitas yang lebih besar saat mereka tidur di dalam rumah. Sementara untuk pasien di RSUD Karangasem dan RSU Bali Med, BPBD Karangasem telah mendirikan tenda. Pemasangan tenda ini untuk kesiagaan lantaran beberapa pasien trauma di dalam ruangan.

“Kami pasangnya ada tiga, di RSUD Karangasem ada dua, di Rumah Sakit Bali Med ada satu. Tapi, pemasangannya hanya untuk siaga saja. Karena beberapa pasien itu ada beberapa yang trauma atau takut tinggal di dalam ruangan,” katanya.

  • 5. Korban luka-luka karena panik

Putu menyebut, 4 orang yang terluka disebabkan panik. Putu mengimbau warga agar tidak panik saat gempa dan tetap waspada. Salah satu orang terluka di kepala karena lari kencang dan menabrak kayu. Ada pula warga yang tengah memasak air saat gempa Bali itu, karena panik air panas tertumpah ke tangannya. Sementara yang lainnya, karena terburu-buru keluar rumah, kejatuhan genteng. 

HENDRIK KHOIRUL MUHID | TIM TEMPO

Baca juga : Rasakan Gempa Bali, Nana Mirdad: Rumahku Sampai Retak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

BMKG melaporkan gempa tektonik mengguncang wilayah selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat pada hari Rabu 08 Mei 2024 pukul 05.09.55 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.


BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

4 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.


Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

4 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.


Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

5 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.


Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

7 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.


Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

7 hari lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.


BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

10 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.


Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

10 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.


Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

11 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.


Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

11 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.