2. Serangan DDoS
Serangan Jaringan Terdistribusi sering disebut sebagai serangan Distributed Denial of Service (DDoS). Jenis serangan ini memanfaatkan batas kapasitas spesifik yang berlaku untuk sumber daya jaringan apa pun, seperti infrastruktur yang mengaktifkan situs web perusahaan. Serangan DDoS akan mengirimkan banyak permintaan ke sumber daya web yang diserang, dengan tujuan melebihi kapasitas situs web untuk menangani banyak permintaan dan mencegah situs web berfungsi dengan baik.
Penyerang menggunakan berbagai sumber untuk melakukan tindakan terhadap organisasi seperti bank, aset media, atau para retailer. Baru-baru ini, penjahat dunia maya menargetkan layanan pengiriman makanan Jerman, Takeaway.com (Lieferando.de), yang menuntut dua bitcoin (sekitar $11.000) untuk menghentikan banjir lalu lintas. Selain itu, serangan DDoS terhadap online retailer cenderung meningkat selama musim liburan, saat pelanggan mereka paling aktif.
Ada juga tren yang berkembang terhadap perusahaan game. Pusat data Final Fantasy 14 Amerika Utara diserang pada awal Agustus. Pemain mengalami masalah koneksi, login, dan berbagi data. Game multipemain Blizzard — Call of Duty, World of Warcraft, Overwatch, Hearthstone, dan Diablo: Immortal — juga terkena serangan DDoS kembali.
Sesuatu yang perlu diperhatikan adalah bahwa banyak serangan DDoS tidak dilaporkan, karena jumlah pembayaran seringkali tidak terlalu besar.
3. Rantai Pasok