Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Jarum Jam Berputar ke Kanan?

Editor

Nurhadi

image-gnews
Werner Stechbarth menunjukkan salah satu koleksi jam dindingnya di apartemennya di Munchen, Jerman, 25 Maret 2021. REUTERS/Andreas Gebert
Werner Stechbarth menunjukkan salah satu koleksi jam dindingnya di apartemennya di Munchen, Jerman, 25 Maret 2021. REUTERS/Andreas Gebert
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi yang masih menggunakan jam analog, jarum jam yang terus berdetak menjadi ciri khas yang tak dapat digantikan jam digital. Namun, mengapa jarum jam hanya bergerak ke arah kanan saat berdetak? 

Dikutip dari laman Country Life, keberadaan jam analog atau mekanik muncul di Eropa sekitar awal abad ke-14. Sebelum benda ini ditemukan, kebanyakan orang yang ingin mengetahui waktu atau setidaknya mendapatkan perkiraan jamnya harus melihat ke jam matahari.

Jam matahari terdiri dari piringan dan gnomon yang biasanya berbentuk bilah segitiga, yang tujuannya adalah untuk memantulkan bayangan matahari. Jam matahari paling awal berasal dari sekitar 1500 SM dan digunakan dalam astronomi Mesir dan Babilonia.

Bagi orang-orang yang tinggal di belahan bumi utara, matahari terbit dari timur yang mencapai puncaknya saat berada di selatan dan terbenam di barat. Saat melacak pergerakannya pada kompas, matahari akan tampak bergerak dari kanan ke kiri.

Agar jam matahari berfungsi dengan baik di utara khatulistiwa, titik yang melambangkan tengah hari pada pelat harus ditempatkan di sebelah utara gnomon. Artinya, sementara bayangan yang dilemparkan oleh gnomon memantulkan gerakan matahari yang tampak melalui langit. Hal ini direpresentasikan sebagai pergerakan ke arah yang berlawanan, yakni dari barat ke utara ke timur.

Atas dasar hal ini, orang-orang dianggap telah terbiasa tentang waktu bergerak dari arah barat ke timur. Setelah jam mekanik ditemukan, cara kerjanya disesuaikan dengan gerakan bayangan matahari pada jam matahari baik dalam cara jarum jam bergerak maupun dalam urutannya.

Selain itu, dilansir dari laman Local Histories, sejarah peradaban di bumi dimulai dan terpusat di bagian utara. Sebagai contoh peradaban Mesir, Indus, dan Mesopotamia yang berada di belahan bumi utara. Pun hanya sedikit daratan di dunia yang ada di belahan bumi selatan sehingga peradaban lahir di bagian utara, termasuk awal mula terciptanya jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika mengikuti bayangan bumi pada belahan bumi bagian selatan, arah perputaran jarum jam dimungkinkan bergerak ke kiri. Pasalnya, pada bumi bagian selatan keberadaan matahari terbit dari timur, melewati utara dan terbenam di barat. Dalam hal ini, posisi timur menjadi berada di sebelah kiri, sedangkan barat ada di kanan.

Namun, pada 2014, misalnya, jam baru yang dipasang di gedung tempat kongres nasional Bolivia di La Paz dilengkapi dengan jarum jam yang bergerak berlawanan arah jarum jam biasanya.

Seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri mereka, David Choquehuanca, pada saat itu, "Kami berada di selatan dan saat kami mencoba memulihkan identitas kami... jam kami harus diputar ke kiri."

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Jarum Jam Berputar ke Kanan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN: Matahari dan Bulan Jadi Pedoman Saat Pembuatan Denah Candi Prambanan

8 hari lalu

Wisatawan mancanegara berjalan di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Badan Pusat Statistik mengungkap sepanjang Januari hingga Agustus 2024 total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9.092.856 orang meningkat 20,38 persen dibandingkan periode yang sama pada lalu dan menjadi kunjungan tertinggi sejak 2020. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Peneliti BRIN: Matahari dan Bulan Jadi Pedoman Saat Pembuatan Denah Candi Prambanan

Peneliti BRIN menyatakan, benda langit seperti matahari dan bulan berperan penting dalam proses pembangunan Candi Prambanan.


Nintendo Memperkenalkan Produk Jam Alarm Interaktif Alarmo

11 hari lalu

Alarmo produk terbaru Nintendo. Foto : Nintendo
Nintendo Memperkenalkan Produk Jam Alarm Interaktif Alarmo

Perusahaan permainan Nintendo mengumumkan peluncuran produk jam alarm interaktif, Alarmo


BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

18 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

Menurut BMKG, titik zenit matahari tak signifikan menyebabkan suhu panas sepekan terakhir di sejumlah wilayah. Lalu apa?


Mengenal Letak Astronomis Indonesia dan Contoh Pengaruhnya

19 hari lalu

Kelompok tani Somya Pertiwi melakukan penghormatan kepada bendera Merah Putih saat upacara bendera di tengah sawah di Dusun Wongaya Betan, Desa Mangesta, Tabanan, Bali, Sabtu 17 Agustus 2024. Sebanyak 50 petani di dusun tersebut mengikuti upacara bendera memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Mengenal Letak Astronomis Indonesia dan Contoh Pengaruhnya

Apa itu letak astronomis Indonesia? Berikut informasi beserta contoh pengaruhnya bagi negara di Indonesia.


17 Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui

21 hari lalu

Petani dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah memetik biji kopi Arabika Priangan jenis Yellow Bourbone di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 29 Agustus 2024. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memberikan bantuan dukungan pembinaan kepada LMDH Bukit Amanah yang dapat digunakan untuk mendukung pelestarian alam dengan budi daya tanaman kopi puntang. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
17 Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui

Berikut ini beberapa contoh sumber daya alam yang bisa diperbarui. Sumber daya ini melimpah di bumi dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.


IHSG Ditutup Melemah Pekan Lalu, Simak Tiga Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Minggu Ini

27 hari lalu

Pekerja tengah mengikuti pelatihan dan pengenalan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024. Di tengah kenaikan ini, saham PT Tempo Intimedia Tbk (TMPO) termasuk dalam lima besar saham naik paling tinggi yaiyu 28,14 persen atau menjadi Rp. 214. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Pekan Lalu, Simak Tiga Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Minggu Ini

IHSG ditutup melemah pekan lalu dipengaruhi sentimen kebijakan di CIna dan aliran modal asing yang keluar. Pagi ini masih tercatat melemah


Matahari Sedang di Atas Khatulistiwa, Indonesia Hadapi Titik Zenit dan Efeknya

34 hari lalu

Ilustrasi cewek pakai payung saat jalan di bawah matahari terik. shutterstock.com
Matahari Sedang di Atas Khatulistiwa, Indonesia Hadapi Titik Zenit dan Efeknya

Menurut info BMKG, matahari tepat berada di garis khatulistiwa pada 22 September 2024 pukul 19.43 WIB.


Ribuan Peserta Padati Gemilang Budaya Khatulistiwa 2024

57 hari lalu

PJ. Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, bersama warga Pontianak, berpartisipasi dalam parade Karnaval Gemilang Budaya Khatulistiwa 2024, Ahad, 11 Agustus 2024. parade ini di mulai dari dari Kantor Gubernur Kalimantan Barat menuju Museum Kalimantan Barat. Dok. Pemrov Kalimatan Barat
Ribuan Peserta Padati Gemilang Budaya Khatulistiwa 2024

Gemilang Budaya Khatulistiwa 2024 menampilkan berbagai busana dan tarian adat yang mencerminkan kekayaan budaya Kalimantan Barat, serta pertunjukan drum band.


Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

20 Agustus 2024

Rotasi bumi
Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Para peneliti mengatakan, bumi memiliki 25 jam dalam sehari itu mungkin akan terjadi sekitar 200 juta tahun mendatang.


Analis Ini Beberkan Penyebab Penggunaan Energi Surya di Indonesia Masih Rendah

13 Agustus 2024

Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid Selong kapasitas 7 MWp yang dioperasikan Vena Energy di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 15 Juli 2024. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB menyebutkan potensi energi terbarukan di NTB saat ini mencapai13.563 Megawat (MW) yang terdiri dari bioenergi 298 MW, sampah kota 32 MW, angin 2.605 MW dan tenaga surya 10.628 MW. ANTARA/Ahmad Subaidi
Analis Ini Beberkan Penyebab Penggunaan Energi Surya di Indonesia Masih Rendah

Analis IESR Alvin Putra S mengatakan masih sedikit yang menggunakan energi surya di Indonesia.