Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penipuan Wangiri dan Party Line Masih Ada, Ini Penjelasan dan Pencegahannya

image-gnews
Ilustrasi ponsel. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Ilustrasi ponsel. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Urusan sambungan telepon tak dikenal menyertai perkembangan teknologi telepon dari masa ke masa. Di antara ragamnya, ada yang dikenal sebagai 'wangiri' dan 'party line' yang tak lain adalah juga modus-modus penipuan. Berikut ini penjelasannya.

Wangiri adalah istilah yang berasal dari Jepang yang artinya secara harafiah adalah 'satu dering dan potong'. Ini adalah modus penipuan menggunakan panggilan telepon paling umum yang mempengaruhi jutaan pengguna di seluruh dunia.

Wangiri dilakukan oleh penipu yang mencoba mengambil uang dari calon korbannya dengan menelepon dari nomor internasional yang tidak dikenal. Penipu melakukan banyak panggilan berdurasi singkat atau missed call untuk mengelabui pengguna agar menelepon kembali ke nomor premium-rated (PRN).

Selama panggilan balik, scammer membuat korban sibuk dan membuat panggilan selama mungkin. Panggilan tersebut diarahkan ke orang sungguhan ataupun sistem Interactive Voice Response (IVR) untuk mendapatkan uang sebanyak mungkin.

Dalam modus Wangiri, scammer menghasilkan panggilan telepon bip tunggal ke banyak pengguna telepon menggunakan autodialer. Pengguna mengembalikan panggilan karena penasaran dan terjebak dikenakan biaya tinggi karena dialihkan ke nomor bertarif premium.

Semakin lama panggilan balik yang dilakukan, semakin banyak uang yang akhirnya dihasilkan oleh scammer. Hasilnya, wangiri adalah salah satu dari lima modus penipuan teratas yang digunakan oleh penipu di seluruh dunia. Kerugian dari penipuan Wangiri dan International Revenue Sharing Fraud (IRSF) lainnya berjumlah sekitar $27 miliar setiap tahunnya.


Mengapa Modus Wangiri Sulit Dihapus?

Salah satu masalah dengan penipuan Wangiri adalah tidak dapat sepenuhnya menghilangkannya. Berikut beberapa alasannya:

1. Tidak ada aturan atau regulasi yang ditetapkan di pihak operator yang menarget penipuan bagi hasil seperti Wangiri. Penipu memanfaatkan ini dan sebagian besar lolos dari kejahatan mereka.

2. Operator akhir tidak memiliki pandangan ke depan tentang panggilan yang menjadi bagian dari beberapa penipuan. Panggilan dilakukan dari nomor asli dan diperlakukan sebagai panggilan telepon biasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Kebanyakan penipuan Wangiri dilakukan dengan menggunakan nomor internasional. Operator telekomunikasi tidak dapat melacaknya secara efektif karena rumitnya panggilan internasional. Dalam kasus ini, perusahaan seluler memerlukan kerja sama pengguna akhir untuk memasukkan nomor tersebut ke dalam daftar hitam.

Party Line

Sempat marak pula beberapa tahun lalu telepon dari Party Line yang menggunakan nomor 0809***. Calon target awalnya dipancing dengan berbagai cara agar menelpon pada nomor yang disebutkan pelaku. Modus penipuan ini banyak juga yang dilakukan dari Nigeria dan Inggris. 

“Jadi kalau korbannya merespons maka akan diterima oleh wanita yang dengan berbagai cara berusaha menahan penelpon untuk berbicara terus sehingga pulsanya tersedot oleh party line tersebut,” tutur praktisi keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, 

Alfons menyarankan cara mencegah nomor tak dikenal dengan modus penipuan antara lain menggunakan pengidentifikasi nomor kontak seperti true caller atau get contact untuk mengetahui siapa yang menelpon. Dan, dia menambahkan, "Kalau ada missed call dari nomor tidak dikenal apalagi nomor luar negeri sebaiknya diabaikan.”

Menurut Alfons, para pelaku adalah pengelola Party line dan mendapatkan keuntungan langsung dari pendapatan modus tersebut.

BERBAGAI SUMBER  

 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

1 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

8 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

11 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

14 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

15 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.


Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

20 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.


DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

23 hari lalu

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (tengah), Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti (kedua kanan), Hetifah Sjaifudian (kedua kiri), Dede Yusuf (kanan), dan Abdul Fikri Faqih (kiri) memberikan keterangan pers terkait tragedi Kanjuruhan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan menewaskan 125 orang dan lebih dari 300 orang terluka. TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.


Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

23 hari lalu

Ghisca Debora Aritonang, terdakwa penipuan tiket Coldplay, meninggalkan ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, seusai mendapatkan vonis tiga tahun penjara, pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.


Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

23 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.