TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, CDC, memperingatkan potensi kemunculan kembali mpox (dulu disebut cacar monyet) pada musim panas tahun ini di negara itu. Dalam health alert yang dirilisnya pada 15 Mei 2023, CDC mengingatkan kembali kalau pada waktu sekarang di tahun yang lalu kasus mpox bermunculan di puluhan negara--sekalipun negara-negara itu non-endemik dan tak punya riwayat infeksi penyakit itu sebelumnya.
Untuk mengingatnya juga, tepat setahun lalu WHO sampai menetapkan wabah global penyakit itu sebagai "public health emergency of international concern." Di negeri Abang Sam, penularannya memuncak pada Agustus 2022 sebelum kemudian menurun meski, CDC menyatakan, "Wabah itu belum berlalu."
Dalam rilisnya yang terkini, CDC mengungkap masih terus menerima laporan adanya kasus infeksi penyakit itu yang mencerminkan penularan masih terjadi di tengah masyarakat di AS dan dunia. Contohnya adalah seperti yang sedang diselidiki CDC atas satu klaster terdiri dari 12 kasus positif mpox dan satu probable di Chicago antara pertengahan April sampai awal Mei 2023 ini.
Seluruh kasus tersebut terjadi pada pria dengan rentang usia 24-46 tahun. Hanya empat di antaranya yang terkonfirmasi kalau sebelumnya pernah melakukan perjalanan di dalam atau luar negeri. Seluruh pasien dilaporkan memiliki gejala mpox, tapi tidak ada yang sampai rawat inap di rumah sakit.
Sebanyak sembilan dari 13 pasien di Chicago itu telah menerima dua dosis vaksin JYNNEOS. Seseorang dianggap sudah divaksin secara penuh setelah mendapat dua dosis suntikan vaksin itu--yang berdasarkan uji klinisnya mampu mencegah infeksi mpox dengan tingkat efektivitas 85 persen.
Dari awal wabah mpox mendunia pada Mei 2022 sampai dengan 10 Mei 2023 lalu, total sudah sebanyak 30.395 kasus infeksi yang dilaporkan di AS. Virusnya terutama menginfeksi pria gay dan biseksual dan pria yang lainnya yang pernah berhubunan seks sesama jenis, juga orang-orang transgender. Tapi bukan gender atau orientasi seks itu yang menyebabkan mereka rentan infeksi mpox, tapi lebih kepada penyakit infeksi yang cenderung menyebar melalui jaringan sosial.
Mpox menyebar terutama melalui kontak fisik dekat, membuatnya memiliki kecenderungan lebih rendah untuk melompat di antara kelompok-kelompok masyarakat dan memicu wabah lebih luas seperti halnya penyakit lain seperti Covid-19.
Meski begitu, untuk mencegah perulangan wabahnya pada musim semi dan panas tahun ini, CDC mendesak para dokter untuk siaga kasus-kasus baru mpox dan mendorong vaksinasi bagi mereka yang rentan. Jika ada kasus terduga, tes diminta tetap dilakukan sekalipun yang bersangkutan sudah pernah divaksin ataupun sudah pernah terinfeksi sebelumnya.
"Para dokter juga harus mengakrabi lagi gejala-gejala mpox, koleksi spesimen, prosedur uji laboratorium, dan opsi-opsi perawatan," kata CDC menyerukan. CDC tidak sampai merekomendasikan vaksinasi massal, selain untuk mereka yang berada dalam kelompok rentan.
LIVE SCIENCE
Pilihan Editor: Game Mortal Kombat 1 Meluncur September 2023, Ini Trailer yang Telah Dirilis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.