TEMPO.CO, Jakarta - Bagi penikmat setia lontong kupang, pasti tidak asing dengan hewan ini. Yup kupang namanya. Hewan dengan nama ilmiah Musculista senhousia itu merupakan jenis kerang yang tergolong dalam binatang lunak.
Dikutip dari buku Wirausaha Kupang, kupang hidup bergerombol dan banyak ditemui di dasar perairan berlumpur dan perairan yang dekat dengan pantai. Kupang yang biasa ditemui adalah jenis kupang merah dan kupang putih.
Meskipun bernama kupang merah, ternyata warna aslinya adalah hijau kemerahan. Kupang merah memiliki ciri bentuk agak memanjang, bercangkang tipis, dan biasanya hidup bergerombol mirip buah rambutan.
Berbeda dengan kupang merah, kupang putih memiliki ciri berwarna putih namun kadang juga kehitam-hitaman, berbentuk agak bulat dengan bagian permukaan yang halus, dan biasanya juga hidup bergerombol.
Kupang dapat diolah menjadi berbagai produk makanan mulai dari lontong kupang, petis kupang, kerupuk kupang, dan berbagai macam olahan kupang lainnya.
Para pencari kupang biasanya menangkap kupang dengan cara mengeruk dasar pantai menggunakan caruk bola. Kupang yang sudah ditangkap tersebut kemudian dicuci guna menghilangkan kotoran yang menempel pada kupang.
Setelah dicuci hingga bersih, selanjutnya dilakukan perebusan kupang hingga kulit kupang pecah. Bila daging kupang telah terpisah dari cangkang, maka sisihkan daging kupang kemudian simpan daging kupang dalam freezer.
Kupang mengandung vitamin B12, asam lemak omega-3, mineral dan zat besi, mineral selenium, serta masih banyak lainnya. Karena mengandung kolesterol tinggi, kupang tidak disarankan dimakan berlebihan.
Pilihan Editor: Bikin Lontong Kupang Sendiri, Kuliner Surabaya Tiada Duanya
