TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan eksekutif di Samsung Electronics, telah didakwa atas tuduhan mencuri teknologi perusahaan untuk mendirikan pabrik chip saingannya di Cina.
Terdakwa, yang juga bekerja sebagai wakil presiden di SK Hynix, pembuat chip terkemuka lainnya, dituduh mendapatkan data Samsung secara ilegal dengan tujuan membangun fasilitas peniru yang hanya berjarak 1,5 km dari pabrik pembuatan chip Samsung di Xian, Cina.
Tersangka, menurut jaksa, bekerja di Samsung Electronics selama 18 tahun dan diikuti 10 tahun lagi sebagai eksekutif senior di pesaing domestiknya SK Hynix.
“Data yang bocor adalah rahasia dagang senilai setidaknya 300 miliar won dan maksimal triliunan won,” kata kantor kejaksaan dalam rilisnya Senin, 12 Juni 2023. Juga disebutkan, bahwa data tersebut merupakan apa yang telah dikerjakan Samsung Electronics selama 30 tahun terakhir.
Secara spesifik disebutkan bahwa yang diambil adalah desain teknik dasar dan tata letak proses manufaktur. Ini merupakan teknologi yang terkait dengan pembuatan DRAM sub-30-nano dan chip memori flash NAND yang merupakan bagian dari teknologi inti nasional.
Ada 6 Tersangka Lain
Jaksa telah memperkirakan bahwa pencurian data telah mengakibatkan kerugian setidaknya US$ 233 juta bagi Samsung Electronics. Insiden ini dipandang sebagai ancaman signifikan terhadap keamanan ekonomi nasional, karena industri chip Korea Selatan menghadapi persaingan yang semakin ketat di tengah persaingan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Cina.
Terdakwa, yang ditangkap bulan lalu, membantah tuduhan yang dilontarkan kepadanya. Tanggal persidangan belum dikonfirmasi oleh pengadilan yang menangani kasus tersebut.
Jaksa juga telah mendakwa enam orang lain yang diyakini terlibat, termasuk seorang karyawan dari perusahaan inspeksi yang dituduh membocorkan rencana arsitektur pabrik semikonduktor Samsung.
Persaingan 2 Produsen Chip
Perkembangan ini terjadi pada saat Korea Selatan secara aktif mendukung sektor chipnya. Untuk diketahui, baik Samsung Electronics dan SK Hynix adalah dua produsen chip memori teratas dunia yang telah banyak berinvestasi di pabrik chip di Cina. Meskipun perusahaan-perusahaan ini mengandalkan teknologi dan peralatan Amerika, sekitar 40 persen ekspor chip Korea Selatan diarahkan ke Cina.
Meskipun Cina awalnya tertinggal dalam produksi chip memori, perusahaannya dengan cepat mengejar pesaing Korea Selatan. Analis memperkirakan bahwa kesenjangan teknologi antara chip NAND Flash yang diproduksi oleh YMTC Cina dan pemimpin industri seperti Samsung Electronics dan SK Hynix kini hanya berjarak dua tahun atau kurang.
Untuk mencegah kebocoran teknologi, perusahaan Korea Selatan biasanya mengembangkan chip mutakhir di negara asalnya sebelum memproduksinya di pabrik Cina setelah sekitar satu tahun.
Korea Selatan sudah menindak mata-mata perusahaan dalam beberapa bulan terakhir, terbukti dari penangkapan baru-baru ini terhadap 77 orang yang terlibat dalam 35 kasus dugaan spionase industri di berbagai sektor.
GIZMOCHINA | KOREA JOONGANG DAILY
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.