TEMPO.CO, Jakarta - Heatstroke atau yang sering dikenal dengan serangan panas merupakan sebuah kondisi ketika tubuh tidak mampu mengontrol kenaikan suhu yang disebabkan oleh cuaca yang panas. Cuaca panas di Arab Saudi perlu diwaspadai agar jemaah haji terhindar dari heatstroke.
Tanda dan gejala yang muncul adalah terjadinya kenaikan suhu secara mendadak lebih dari 39,5°C, tubuh tidak mampu mengeluarkan keringat, kulit memerah, panas, dan kering, muncul gejala sakit kepala atau pusing, mual dan muntah, serta nadi menjadi lebih cepat dan kuat, pernapasan menjadi lebih cepat dan pendek, hingga terjadi penurunan kesadaran.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya Ira Purnamasari menyebut penyebab jemaah haji dapat terkena heatstroke jika terpapar sinar matahari langsung manakala kondisi tubuh sedang tidak sehat. Misalnya, ketika tubuh dalam kondisi kekurangan cairan atau dehidrasi disertai kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, obesitas, atau tubuh sudah dalam kondisi sakit atau demam.
“Suhu tubuh harus segera diturunkan, karena jika tidak maka akan dapat memicu kerusakan organ vital yang berujung pada kejang dan kematian,”ujar Ira dilansir dari situs kampus pada Kamis, 15 Juni 2023.
Ira menjelaskan penanganan yang dapat dilakukan jika seseorang mengalami heatstroke atau menemui seseorang terserang heatstroke adalah segera bawa penderita ke tempat yang teduh dan dingin seperti ruangan berpendingin.
Setelah itu, kendurkan semua pakaian agar penderita dapat bernapas dan memperoleh oksigen secara maksimal. “Ketiga, kompres menggunakan handuk atau kain yang telah dibasahi pada bagian kepala, leher, ketika, dan selangkangan, atau bisa juga membasahi badan penderita dengan air dingin,” imbuh Ira.
Keempat, jika seseorang masih dalam kondisi sadar, segera berikan air minum untuk menghidrasi tubuh dan terakhir segera mencari pertolongan medis. Untuk menghindarai serangan heatstroke saat ibadah haji, jamaah harus cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum satu gelas air (300cc) atau lebih setiap jam. "Jangan menunggu haus untuk minum," ujarnya.
Kedua, hindari terkena sinar matahari langsung dengan gunakan payung atau penutup kepala untuk melindungi tubuh. Selain itu, segera semprotkan air atau basahi tubuh yang terkena sinar matahari langsung.
Ketiga, istirahat yang cukup dan tidak memforsir tenaga pada aktivitas yang tidak berhubungan dengan ibadah. Keempat, kata dia, konsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan hindari minuman manis karena menyebabkan dahaga berlebih dan sebabkan dehidrasi
"Terakhir, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin jika memiliki riwayat penyakit tertentu,”kata Ira.
Pilihan Editor: PPDB 2023, Pendaftar SD Punya Ijazah TK Bisa Dapat Tambahan Poin