Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peradaban Sistem Irigasi Indonesia Era Kuno Bikin Penasaran Kaisar Jepang Naruhito

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Kaisar Jepang Naruhito, bersama dengan Permaisuri Masako, bereaksi ketika mereka mengunjungi Kebun Raya Bogor didampingi oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo pada pertemuan mereka di Bogor, Senin, 19 Juni 2023. Pasangan ini baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-30 tahun. REUTERS/Willy Kurniawan
Kaisar Jepang Naruhito, bersama dengan Permaisuri Masako, bereaksi ketika mereka mengunjungi Kebun Raya Bogor didampingi oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo pada pertemuan mereka di Bogor, Senin, 19 Juni 2023. Pasangan ini baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-30 tahun. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito dan Permaisuri Masako tertarik dengan peradaban sistem irigasi di Indonesia yang salah satu kisahnya tergambar dari Prasasti Tugu, Prasasti Harinjing dan Prasasti Palepangan di Museum Nasional, Jakarta.

“Berapa orang yang ikut mengerjakan saluran air ini?,” kata Kaisar Naruhito di Museum Nasional, Jakarta, Selasa.

Ketertarikan Kaisar Naruhito terhadap peradaban sistem irigasi Indonesia tercermin dari rasa keingintahuan Kaisar ketika Kurator Arkeologi Hindu Buddha Museum Nasional Fifia Wardhani menjelaskan mengenai prasasti-prasasti tersebut.

Rasa penasaran Kaisar Naruhito terutama muncul terhadap Prasasti Tugu yang ditemukan di Koja, Jakarta Utara, pada abad ke-5 Masehi dan dikeluarkan pada masa Pemerintahan Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara.

Prasasti Tugu berisi tentang pembangunan dua sungai atau kanal yaitu Candrabhaga dan Gomati dengan Candrabhaga telah digali terlebih dahulu sehingga airnya mengalir sampai ke laut dan melewati istana kerajaan Purnawarman.

Setelah Candrabhaga, Purnawarman memerintahkan penggalian sungai sepanjang 12 kilometer bernama Gomati yang dilakukan pada tahun ke-22 dari masa Pemerintahan Purnawarman dan selesai dalam tempo 21 hari.

Penemuan Prasasti Tugu ini menjadi indikasi bahwa pada masa itu masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sumber daya air dan pembangunan infrastruktur dengan memahami karakter alam lingkungan tempat tinggal.

Baca juga: Jokowi Terima Kunjungan Kaisar Jepang Naruhito di Istana Bogor Pagi Ini

Kaisar Naruhito heran masyarakat Indonesia bisa bangun sistem irigasi

Kaisar Naruhito pun terheran-heran karena pada masa dahulu masyarakat Indonesia sudah mampu mengatur sistem irigasi air, bahkan dengan waktu yang sangat singkat sehingga ia bertanya jumlah orang yang membangun irigasi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya sistem irigasi, Kaisar Jepang juga penasaran dengan prasasti-prasasti ini karena hingga kini masih bagus dan layak untuk dipamerkan kepada publik padahal sudah ditemukan sejak abad ke-5.

Prasasti-prasasti yang dilihat oleh Kaisar Jepang terbuat dari batu alam namun memiliki bentuk yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi keawetan dari bentuk maupun tulisan yang ada di prasasti.

“Jenis bahannya (prasasti) apa? Karena aksaranya masih jelas,” ujar Kaisar Naruhito.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menjelaskan Kaisar Jepang memang memiliki ketertarikan khusus terkait sistem irigasi air karena selaras dengan bidang studi perkuliahan Kaisar.

Menurut Hilmar, ketertarikan Kaisar Naruhito terhadap Prasasti Tugu menunjukkan bahwa sebetulnya ada pengetahuan yang luar biasa dalam masyarakat Indonesia terkait sistem irigasi sejak dahulu.

“Bagi mereka (Kaisar Jepang dan rombongan) yang mempelajari sejarah pengelolaan air menyadari bahwa orang di kawasan (Indonesia) ini untuk waktu begitu lama sudah mengembangkan pengetahuan secanggih itu. Tentunya ini menakjubkan untuk beliau berdua,” kata Hilmar.

Pilihan Editor: Jokowi Hadiahkan Arwana Super Red untuk Kaisar Jepang Naruhito

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemprov DKI Benarkan Ada Pungli di Subsidi Pangan Murah

13 hari lalu

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Suharini Eliawati di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Senin, 3 Oktober 2022. TEMPO/Lani Diana
Pemprov DKI Benarkan Ada Pungli di Subsidi Pangan Murah

Dinas KPKP DKI Jakarta mewajibkan warga membawa KTP dan KK saat antre subsidi pangan murah untuk menghindari pungli


Kekeringan Lumajang, Periode Habis Cak Doktor Bupati dan Ironi Irigasi

16 hari lalu

Saluran irigasi Boreng. Tekanan air yang kurang membuat air tidak mengalir sampai jauh. Foto: David Priyasidharta
Kekeringan Lumajang, Periode Habis Cak Doktor Bupati dan Ironi Irigasi

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq saat dikonfirmasi TEMPO membenarkan ihwal kebocoran bendung non permanen itu.


21.250 Hektare Lahan Pertanian di Bekasi Kekeringan, Debit Air Irigasi Ditambah

21 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Pelaksana tugas (Plt) Deputi BMKG Urip Haryoko menuturkan puncak kekeringan diprediksi terjadi pada September dan Oktober 2023. TEMPO/Tony Hartawan
21.250 Hektare Lahan Pertanian di Bekasi Kekeringan, Debit Air Irigasi Ditambah

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, terdapat sembilan kecamatan dan 40 desa mengalami kekeringan.


Remaja Tewas Terlindas Saat Adang Truk Peti Kemas di Koja, 2 Temannya Pilih Kabur

22 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Remaja Tewas Terlindas Saat Adang Truk Peti Kemas di Koja, 2 Temannya Pilih Kabur

Remaja 15 tahun tersebut mencoba mengadang truk peti kemas, namun justru terlindas karena truk melaju kencang.


Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Pantau Proyek Irigasi di NTB: Upaya Minimalisir KKN

26 hari lalu

Satgassus Pencegahan Tipikor Mabes Polri di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk melakukan monitoring dan evaluasi pada sejumlah proyek peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi  pada 4-7 September 2023. Foto: Istimewa
Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Pantau Proyek Irigasi di NTB: Upaya Minimalisir KKN

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri memantau proyek irigasi di NTB untuk meminimalisir terjadinya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).


Anggaran PUPR Tahun Depan Fokus untuk Penyelesaian PSN dan Proyek Prioritas

34 hari lalu

Pekerja menyelesaikan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 22 Agustus 2023. Menurut data dari Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, proses konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap 1 sudah mencapai 38,1 persen dan seluruh kegiatannya masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule), dimana akan selesai pada 2024. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Anggaran PUPR Tahun Depan Fokus untuk Penyelesaian PSN dan Proyek Prioritas

Menteri PUPR mengungkapkan anggaran pada tahun depan difokuskan untuk penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas.


737 Tahun Prasasti Padang Roco, Hadiah Raja Singasari untuk Siapa?

42 hari lalu

Prasasti Padang Roco. Wikipedia
737 Tahun Prasasti Padang Roco, Hadiah Raja Singasari untuk Siapa?

Salah satu peninggalan Kerajaan Dharmasraya yang pernah berdiri di Sumatera Barat pada abad ke-12 yakni Prasasti Padang Roco. Begini bunyi prasastinya


Pengamat Sebut Keberhasilan Food Estate Butuh Waktu: Tak Bisa Dikejar dengan Cara 'Kerja, Kerja, Kerja'

48 hari lalu

Lahan lumbung pangan (food estate) di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang terbengkalai menjadi semak belukar, Kamis, 26 Januari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Pengamat Sebut Keberhasilan Food Estate Butuh Waktu: Tak Bisa Dikejar dengan Cara 'Kerja, Kerja, Kerja'

Pengamat pertanian dari AEPI Khudori mengatakan pemerintah mesti menjadikan kegagalan program food estate sebagai pembelajaran penting untuk memperbaiki program ini di masa depan.


Mengenal Epigrafi, Ilmu untuk Mengungkap Misteri Prasasti dan Peninggalan Kuno

59 hari lalu

Sejumlah pengunjung menikmati keindahan peninggalan sejarah candi Arjuna bercorak Hindu aliran Syiwa, bangunan keagamaan tertua di Jawa berdasarkan prasasti bertuliskan Jawa Kuno menunjukkan tahun 808 M, di Kompleks Candi pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis, 22 Desember 2022. Para ahli Arkeologi memperkirakan bahwa Candi Dieng dibangun melalui tahap pertama meliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca, diperkirakan dilakukan akhir abad 7 hingga abad 8 dan tahap kedua sampai sekitar tahun 780 M terdiri dari 8 bangunan candi, atas perintah Raja-raja Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Kalingga (594-782 Masehi). Kompleks Candi Dieng pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris yang sedang berwisata di kawasan pegunungan Dieng pada tahun 1814. TEMPO/Imam Sukamto
Mengenal Epigrafi, Ilmu untuk Mengungkap Misteri Prasasti dan Peninggalan Kuno

Untuk mengungkap misteri pada prasasti, dibutuhkan Epigrafi cabang ilmu arkeologi. Di Indonesia, bisa dipelajari di lima kampus berikut ini.


Menengok Rumah Viral Putri, ODGJ Sebatang Kara di Koja Jakarta Utara

27 Juli 2023

Rumah yang ditinggali seorang ODGJ, Dyah Aristi Kusuma Putri (42 tahun), di Jalan Mayangsari III Blok E-13, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, seperti terlihat pada Rabu, 26 Juli 2023.  TEMPO/Desty Luthfiani
Menengok Rumah Viral Putri, ODGJ Sebatang Kara di Koja Jakarta Utara

Kisahnya hidup di rumah puing dan telantar sebagai orang dengan gangguan jiwa viral di media sosial.