TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Bandung atau ITB dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia. Pada 14 Oktober 2013, ITB resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Akibatnya, ITB memiliki hak penuh atas otonomi pengelolaan dalam bidang akademik maupun non akademik
Nama ITB diresmikan pada 2 Maret 1959. Melansir p2k.stekom.ac.id, Sebelumnya, ITB telah berganti nama beberapa kali, seperti Sekolah Tinggi Teknik Bandung, Bandoeng Kogyo Daigaku, dan Universitas Indonesia Bandung. Kampus ini memiliki motto In Harmoniae Progressio yang memiliki arti kemajuan dan keselarasan.
ITB memiliki 3 gedung kampus yang tersebar di beberapa daerah. Pertama, Kampus Ganesha adalah kampus utama ITB yang berlokasi di Jl.Ganesa No.10, Bandung. Kedua, Kampus Jatinangor yang terletak di Jatinangor, Sumedang. Ketiga, Kampus Cirebon yang berada di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Selain gedung kampus, ITB juga memiliki fasilitas pengembangan IPTEK bagi para mahasiswanya. Pertama, Observatorium Bosscha yang menjadi pusat penelitian di FMIPA ITB. Kedua, Museum Zoologi milik SITH-ITB yang menyimpan 15.000 sampel dan bagian tubuh hewan. Ketiga, Pusat Iptek Sabuga, galeri sains yang menampilkan pertunjukan khusus melalui Dome Theatre.
Sejarah Berdirinya ITB
ITB atau Pendidikan Tinggi Teknologi berawal dari pemerintahan belanda yang mendirikan de Technische Hoogeschool te Bandung (TH) di Bandung, 3 Juli 1920. TH dibangun di atas lahan yang memiliki luas sekitar 30 hektar. Mengutip Itb.ac.id, perguruan tinggi ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang sangat terbatas pada masa kolonial Belanda akibat Perang Dunia I.
Saat awal pembukaan, TH hanya memiliki satu fakultas bernama de Faculteit van Technische Wetenschap dan satu jurusan, de afdeeling der Weg En Waterbouw. Ketika resmi dibuka pada 1920-1921, ITB memiliki 28 mahasiswa dan 2 di antaranya adalah orang Indonesia.
Pada 1944-1945, TH berganti nama menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD) akibat pendudukan jepang. Setelah Indonesia merdeka, BKD berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) dan sempat pindah ke Yogyakarta.
Pada 1959, nama resmi untuk pendidikan tinggi teknik tersebut adalah Institut Teknologi Bandung atau ITB. Nama tersebut diresmikan Presiden Indonesia saat itu, Sukarno atau Bung Karno. ITB diharapkan dapat menjadi misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpijak pada bumi dan pembangunan bangsa.
Pada 2020, setelah 100 tahun berdiri sebagai universitas, ITB tercatat telah berhasil mencetak 120.000 alumni yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Pada bidang pendidikan, ITB memiliki 12 fakultas atau sekolah, dan 128 program studi.
Pilihan Editor: 103 Tahun Perguruan Tinggi Teknik Indonesia, Rektor ITB Bahas Science Technology Park