Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Dugaan 34 Juta Data Paspor Bocor, Begini Hasil Analisa Vaksincom

image-gnews
Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kebocoran data kembali menghebohkan masyarakat. Kali ini, diduga ada 34 juta data paspor bocor dan diperjualbelikan seperti yang diungkap pakar keamanan siber Teguh Aprianto.

Sebelum ini, sempat heboh juga mengenai kebocoran data dalam aplikasi PeduliLindungi dan MyPertamina. Lembaga pemerintah kerap menjadi sasaran peretasan.

Menanggapi itu, pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan kebocoran data yang kerap terjadi penyebabnya adalah kesadaran yang rendah dari badan publik di Indonesia dibandingkan dengan badan swasta. Badan swasta dinilai lebih cekatan dalam melakukan evaluasi setelah mengalami kebocoran.

“Kesadaran terhadap pengamanan data sangat rendah. Data harusnya dianggap sebagai amanah. Tapi kelihatannya badan publik menganggapnya sebagai berkah, tinggal dieksploitasi dan digunakan untuk keuntungan,” kata Alfons kepada Tempo, Rabu, 5 Juli 2023. “Jadi, korbannya adalah masyarakat.”

Menurut Alfons, badan-badan publik tidak menjalankan prosedur pengamanan data yang baik. Terdapat standar internasional ISO 27001 dan 27701 yang dapat menjadi kerangka atau pedoman dalam perlindungan data pribadi.

“Sebenarnya kalau mengikuti standar pengelolaan data baik seperti ISO 27001 maka sumber kebocoran data bisa diidentifikasi dengan sangat mudah,” kata Alfons.

Adapun data paspor yang bocor disebut terdiri dari nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin dan lain-lain. Data paspor yang berisi nama, nomor paspor hingga masa berlaku paspor itu dijual dengan harga US$ 10.000 atau Rp 150 jutaan. 

"Di portal tersebut pelaku juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data. Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid. Timestampnya dari tahun 2009 - 2020," kata Teguh Aprianto.

Data yang berbeda?

Mengenai dugaan kebocoran data paspor itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah melakukan penelusuran. Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Direktorat Jendral Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hasil sementara, ada perbedaan struktur data antara yang ada di Pusat Data Nasional dengan yang beredar. Tim masih melakukan penelusuran," kata Usman kepada Antara, Rabu.

Mengenai pernyataan itu, pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan data yang diduga bocor itu jelas-jelas berasal dari Direktorat Jenderal Imigrasi. Hal ini dikarenakan data tersebut mengandung National Identity Kartu Identitas Masyarakat (NIKIM), identitas digital yang akan digunakan untuk pengamanan paspor elektronik pada masa depan dan hanya dimiliki Imigrasi.

“NIKIM akan memuat data pribadi seperti nama, alamat, nomor identitas,” kata Alfons. “NIKIM ini kemungkinan seperti chip yang terkandung dalam e-KTP, di mana pada paspor akan ada chip yang mengandung informasi yang bisa dibaca dengan pembaca khusus NIKIM reader.”

Pengamat sekuriti dan finansial PT Vaksincom ini mengatakan NIKIM kemungkinan akan digunakan untuk mengidentifikasi paspor palsu dengan pembaca yang menggunakan enkripsi khusus.Namun enkripsi NIKIM tidak bisa menolong jika terjadi kebocoran data, melainkan hanya berguna untuk mengidentifikasi paspor palsu, sama seperti alat reader chip KTP

Karena itu, menurut Alfons, menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan penelusuran dugaan kebocoran ini. “Saya percaya Kominfo bilang itu ada perbedaan struktur data, tapi bukan berarti ini bukan data Imigrasi, kan? Perbedaan struktur data, ya, silakan dibilang berbeda. Tapi memang bocor, kan, buktinya,” ujarnya.

Meski begitu, Alfons menyebut dari pengecekan Vaksincom, ada sampel data yang hasilnya tidak valid. Namun, data apapun yang bocor tetap akan beredar di dunia maya sesuai dengan hukum kebocoran data. "Once it is in the internet, it is there forever. Itu yang perlu kita ingat," kata dia.

Alfons pun mendorong pengelola data,yakni pihak imigrasi harus tetap melakukan investigasi. Jika ada metode pengelolaan data yang kurang baik dan tidak sesuai standar, kata dia, segera perbaiki. 

Pilihan Editor: Pakar Keamanan Siber Ungkap 34 Juta Data Paspor Bocor, Dari Nama Hingga Masa Berlaku

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

20 jam lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.


Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Pokmon Scarlet dan Violet, entri terbaru dalam franchise Nintendo yang sudah berjalan lama. (Nintendo)
Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

7 hari lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

21 hari lalu

Massa mahasiswa membentangkan spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 21 April 2022. Aksi gabungan mahasiswa dan elemen buruh tersebut membawa 10 tuntutan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.


Data Pribadi Puluhan Juta Pelanggan AT&T Kembali Bocor, Passcode Mudah Dibaca

31 hari lalu

Kantor pusat AT&T di Michigan. AP/Paul Sancya
Data Pribadi Puluhan Juta Pelanggan AT&T Kembali Bocor, Passcode Mudah Dibaca

Perusahaan telekomunikasi AT&T mengakui adanya kebocoran data pribadi 7,6 juta pelanggan eksistingnya dan 65 juta eks pelanggan


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

36 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

37 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.


Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

42 hari lalu

Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.


Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

42 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.


Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

59 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.