Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

image-gnews
Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kencangnya pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital berlari beriringan dengan meningkatnya ancaman terhadap keamanan siber. Serangan siber melalui aplikasi di telepon seluler melonjak. Peretas belakangan kian marak merambah infrastruktur komputasi awan (cloud). Waktu yang dibutuhkan dalam setiap peretasan juga semakin cepat ketika para hacker mulai memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Di mata pakar keamanan siber Royke Lumban Tobing, meningkatnya ancaman serangan siber bukan hanya disebabkan oleh peretas yang semakin mahir, melainkan juga akibat rendahnya kesadaran para pengguna perangkat dan layanan teknologi digital terhadap pentingnya perlindungan data pribadi. Kejahatan siber, kata dia, masih dipandang remeh oleh masyarakat karena dampaknya kerap tak kasat mata. 

"Kita sama-sama melihat, bahwa di Indonesia, isu keamanan siber ini sangat jarang dibahas dan diajarkan kepada masyarakat. Kami sebagai praktisi melihat ini sebagai suatu masalah besar," kata Royke yang juga adalah Co-Founder dan Direktur PT Spentera, perusahaan penyedia solusi keamanan siber berbasis di Jakarta, kepada Tempo pada Rabu, 27 Maret 2024. 

Royke menceritakan, perusahaannya kerap diminta oleh para klien untuk menyediakan teknologi canggih demi meningkatkan sistem keamanan siber. Namun, menurut dia, secanggih apapun teknologi yang disediakan bakal sia-sia jika tak ada upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya partisipasi setiap individu dalam menjaga ruang digital dari ancaman serangan.

"Ibaratnya seperti rumah dengan pagar besi yang kokoh, tapi penghuni rumah tidak paham menjaga barangnya," kata Royke. 

Serangan Siber: Fenomena Puncak Gunung Es

Akibatnya, celah bagi terjadinya serangan siber masih menganga. Tingginya tingkat kerawanan keamanan siber di Indonesia, kata Royke, ibarat fenomena puncak gunung es. Kasus peretasan dan pembobolan data yang terungkap dan mencuat ke publik hanya secuil dari kondisi aktual masifnya insiden serangan siber yang menyasar individu, swasta, hingga pemerintahan.

"Kejahatan siber yang terdeteksi masih sedikit. Padahal kasus yang lebih parah mungkin terjadi tapi tidak terungkap," ujarnya.

Sebelumnya, laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat 403,9 juta anomali pada lalu lintas jaringan internet di Indonesia sepanjang 2023. Jumlah insiden fraffic anomaly yang terdeteksi tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat mencapai 976,4 juta anomali. Indikator traffic anomaly menjadi salah satu deteksi dini atas terjadinya beragam bentuk serangan siber, termasuk pencurian data sensitif. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati jumlah traffic anomaly yang terdeteksi turun tajam, namun masifnya aktivitas advanced persistent threat (APT) tak banyak berubah. Sepanjang tahun lalu, BSSN mendeteksi sebanyak 4 juta aktivitas APT yang melibatkan kelompok atau aktor serangan siber. Sesuai namanya, APT merupakan teknik canggih yang dirancang aktor serangan siber untuk mendapatkan akses dan bertahan dalam sistem jaringan dalam jangka waktu yang lama. Tujuan mereka adalah mengumpulkan informasi dan mencuri data yang bernilai untuk dieksploitasi dalam jangka panjang.

Serangan siber berupa infeksi Ransomware di Indonesia juga tinggi, mencapai 1,01 juta insiden sepanjang 2023. Serangan menggunakan perangkat lunak jahat (malware) ini menyasar individu, perusahaan, organisasi, dan instansi pemerintah. Tak hanya menyebabkan pengguna perangkat jaringan kehilangan akses pada data, serangan Ransomware kerap diiiringi ancaman terhadap korban dan permintaan tebusan.

Hal yang tak kalah krusial, BSSN mencatat sebanyak 1,67 juta data akun kredensial yang terekspose di darknet, baik pada forum jual beli data, forum diskusi hacker, dan layanan pesan pendek. Angka ini melonjak dibandingkan temuan pada tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 27,9 ribu data. Dua tahun terakhir, sebagian besar data yang diekspos para aktor serangan siber merupakan data yang dikelola oleh pemerintah. 

Pentingnya Edukasi Keamanan Siber

Royke berharap pemerintah berupaya meningkatkan literasi keamanan siber di masyarakat. Pemerintah, kata dia, juga perlu mendorong satuan pendidikan agar turut melahirkan talenta cyber security

Dia mengatakan, selama 11 tahun beroperasi, Spentera mengalami kesulitan untuk mendapatkan karyawan karena minimnya jumlah tenaga ahli keamanan siber di Indonesia. "Adapun yang mendaftar, ilmunya masih minim dan harus diberi pembekalan ulang," kata Royke. Keadaan itu pula yang membuat Royke membangun unit pendidikan keamanan siber di bawah payung PT Spentera Edukasi Internasional. 

Royke menilai rendahnya pemahaman publik dan minimnya ketersediaan tenaga ahli keamanan siber  cukup mengkhawatirkan. Bahaya kejahatan siber, kata dia, tak semestinya dianggap remeh. "Serangan siber bahkan bisa menjadi ancaman serius bagi keamanan negara," ujarnya. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

1 hari lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

2 hari lalu

Seorang pria bermain game online di komputer sebuah kafe internet di Beijing, Cina 31 Agustus 2021. Pembatasan, yang berlaku untuk perangkat apa pun termasuk ponsel, merupakan pukulan telak bagi industri game global yang melayani puluhan juta pemain muda di pasar paling menguntungkan di dunia. REUTERS/Florence Lo
McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.


6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

8 hari lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.


Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

9 hari lalu

Ilustrasi memotret dengan ponsel diam-diam. Foto : Youtube
Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?


Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

9 hari lalu

Batasan usia dalam penggunaan medis sosial merupakan adopsi dari General Data Protection Regulation (GDPR), Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Uni Eropa. Freepik.com
Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

Seorang prajurit TNI dituduh langgar privasi ketika memotret penumpang kereta api tanpa izin. Apa arti hak privasi dan bagaimana sanksi pelakunya?


Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

9 hari lalu

Tentara Israel memasang bendera Israel di kendaraan militer dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Israel, 15 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.


Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

15 hari lalu

Massa mahasiswa membentangkan spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 21 April 2022. Aksi gabungan mahasiswa dan elemen buruh tersebut membawa 10 tuntutan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.


Data Pribadi Puluhan Juta Pelanggan AT&T Kembali Bocor, Passcode Mudah Dibaca

25 hari lalu

Kantor pusat AT&T di Michigan. AP/Paul Sancya
Data Pribadi Puluhan Juta Pelanggan AT&T Kembali Bocor, Passcode Mudah Dibaca

Perusahaan telekomunikasi AT&T mengakui adanya kebocoran data pribadi 7,6 juta pelanggan eksistingnya dan 65 juta eks pelanggan


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

31 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.


Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

36 hari lalu

Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.