TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama Instagram meluncurkan Threads yang akan menjadi pesaing Twitter. Selama lima hari, aplikasi itu telah menggaet lebih dari 100 juta pengguna. Tapi, 100 juta pengguna itu belum ada dari Uni Eropa. Meta telah memberi penjelasan, peluncuran Threads ditunda di beberapa bagian Eropa.
Threads belum diluncurkan di Uni Eropa
Menurut laporan The Verge, juru bicara Meta, Christine Pai mengatakan, "Peluncuran aplikasi ditunda, karena ketakpastian peraturan yang akan datang." Itu terkait Uni Eropa yang telah mengeluarkan pedoman peraturan baru di bawah Digital Markets Act (DMA).
Menurut DMA, perusahaan teknologi seperti Meta tidak bisa menggabungkan data yang dikumpulkannya dari berbagai aplikasi seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Dalam podcast, pimpinan Instagram Adam Mosseri mengatakan, bukan hanya pengungkapan dan persetujuan, tapi juga verifikasi tidak ada kebocoran data.
“Pengguna harus menerapkan proses dan teknologi yang semuanya menjamin apa pun yang Anda katakan, Anda verifikasi dengan berbagai cara.” katanya dikutip oleh Gadgets Now.
Digital Markets Act (DMA) telah menetapkan kriteria khusus untuk mengidentifikasi platform online utama sebagai gatekeeper. Hal itu menjamin, DMA mengatasi masalah yang terkait dengan platform online besar dan sistemik secara terfokus.
Aturan baru akan memaksa gatekeeper untuk mengikuti pedoman tertentu dalam operasi sehari-hari. Itu seperti mengizinkan kemampuan berbagai jenis komputer, aplikasi, sistem operasi, dan jaringan untuk bertukar informasi pihak ketiga dalam situasi tertentu.
Adapun lainnya memberi pengguna bisnis akses data yang dihasilkan, memberi perusahaan periklanan alat yang diperlukan untuk verifikasi. Pedoman lainnya memungkinkan pengguna bisnis untuk mempromosikan penawaran di luar platform gatekeeper.
Pilihan Editor: Bos Instagram: Threads Bukan untuk Berita dan Politik