TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bandung memperbarui teknologi analitis kamera pengawas atau CCTV yang tersebar di sejumlah wilayah dengan penggunaan fitur analitis pengenal wajah (analytics face recognition) dan penghitung kendaraan (vehicle counting).
Penggunaan fitur baru tersebut untuk memudahkan pelacakan pelaku kejahatan, mencegah tindak pidana terorisme, hingga meningkatkan pelayanan publik.
“Dengan CCTV ini kita dapat minimalisir serta dapat memudahkan penyelidikan untuk meminimalisasi terjadinya tindak teror,” kata Kepala Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Mahyudin, dalam keterangannya, Jumat, 14 Juli 2023.
Mahyudin mengatakan, fitur tersebut hanya bisa di akses melaui Command Center milik Pemerintah Kota Bandung. Data yang terekam kamera pengawas yang memiliki fitur tersebut disimpan di database. Namun, belum semua kamera pengawas dipasangi fitur baru tersebut kendati bisa diperluas penerapannya.
“Intinya fitur ini bisa diterapkan di semua titik CCTV. Langkah awalnya kita lakukan pelatihan kepada operator," kata Mahyudin.
Mahayudin mengatakan, CCTV di Kota Bandung telah menerapkan teknologi NVR (network video recorder), menggunakan IP kamera dan menggunakan format H264, H264+, H265 serta menggunakan kabel RJ-45 dan teknologi Ptz yang memungkinkan CCTV dengan daya jelajah 360 derajat.
Warga Kota Bandung bisa mengakses CCTV dengan fitur terbatas, yakni hanya untuk melihat gambar "real time" yang terlihat pada kamera melalui laman https://pelindung.bandung.go.id. Kota Bandung saat ini telah memasang CCTV di 357 titik.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.