TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Kota Padang Sumatera Barat sejak Kamis malam, 13 Juli 2023 hingga keesokan harinya membuat banjir di wilayah tersebut. Hujan juga menyebabkan musibah longsor yang memakan korban jiwa.
Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Didi Satiadi mengatakan sirkulasi angin di wilayah Indonesia mendapat gangguan. "Adanya gangguan berupa pusat tekanan rendah atau bibit siklon tropis 95W di sekitar wilayah Filipina bagian utara,” kata dia lewat pesan singkat, Sabtu, 15 Juli 2023.
Didi juga memperlihatkan tangkapan layar dari mengenai peta sirkulasi angin di Indonesia.
Menurut Didi, bibit siklon tropis tersebut cenderung membelokkan angin monsun Australia ke arahnya. Selain itu, bibit siklon tersebut membawa uap air dari Samudera Hindia yang saat ini masih relatif hangat melewati pantai barat Sumatera, terutama di wilayah sekitar Padang. Fenomena itu yang menimbulkan hujan lebat di sekitar wilayah tersebut.
Didi juga memperlihatkan berbagai tangkapan layar mengenai pola sebaran curah hujan di sekitar pantai barat Sumatera pada Kamis malam, Jumat dini hari, Jumat pagi harindan Jumat siang hari. “Terlihat curah hujan yang tinggi di wilayah sekitar Padang yang berasal dari lautan dan cenderung menyebar ke daratan pada siang hari,” kata dia.
Hal ini dapat menyebabkan banjir terutama di wilayah pesisir akibat curah hujan yang tinggi dan dapat disertai dengan gelombang badai (storm surge) dari lautan yang memperparah kondisi banjir di wilayah pesisir.
Perkiraan ke depan
Aktivitas MJO (Madden Julian Oscillation) diperkirakan cenderung bergerak dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia dalam beberapa ekan ke depan walaupun relatif lemah. Fenomena MJO yang aktif cenderung meningkatkan curah hujan di wilayah yang dilaluinya.
Didi memperingatkan adanya fenomena gangguan dan gelombang atmosfer seperti Siklon Tropis, MJO dan lain-lain yang perlu dipantau terus-menerus karena dapat merubah pola cuaca. Fenomena siklon tropis dapat berlangsung hingga 1-2 pekan, namun setelah berakhir siklon tropis lainnya mungkin saja kembali terbentuk.
Demikian pula pengaruh fenomena perubahan iklim cenderung meningkatkan suhu muka laut di wilayah Indonesia sehingga berpotensi meningkatkan penguapan, pertumbuhan awan dan hujan. Fenomena itu dapat mengakibatkan pergeseran maupun perubahan sifat musim. Ia berharap, warga rajin memperhatikan informasi cuaca dari BMKG.
Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Potensi Tinggi Bibit Siklon 95W, Hujan, Gelombang 6 Meter