Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Walhi Temukan Sampah Plastik 140 Produsen Cemari Pesisir Marunda Kepu Jakarta

image-gnews
Foto udara alat berat (escavator) mengangkut sampah yang menumpuk di Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu 15 Juli 2023. Menurut petugas setiap harinya mengangkat kurang lebih 2 ton sampah yang didominasi oleh sampah plastik dan samoah tersebut selanjutnya akan dipindahkan ke TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Foto udara alat berat (escavator) mengangkut sampah yang menumpuk di Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu 15 Juli 2023. Menurut petugas setiap harinya mengangkat kurang lebih 2 ton sampah yang didominasi oleh sampah plastik dan samoah tersebut selanjutnya akan dipindahkan ke TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi DKI Jakarta menyatakan produsen produk konsumen melakukan pencemaran sampah plastik di Pesisir Marunda Kepu, Jakarta Utara. Walhi mengungkapkan temuannya itu pada hari ini, Senin, 17 Juli 2023. “Ditemukan sekitar 352 merek dari 140 produsen produk konsumen terlibat pencemaran sampah plastik di sana,” kata Muhammad Aminullah, Juru kampanye Walhi Jakarta.

Ia menjelaskan temuan ini didapat dari audit merek yang dilakukan Walhi Jakarta pada 18 Maret 2023 lalu. Plastik kemasan minuman serbuk menjadi sampah yang paling banyak ditemui.

Dari total 2.697 keping sampah plastik sekali pakai yang ditemukan, 32,96 persen di antaranya merupakan kemasan minuman serbuk. Kemasan plastik dari produk cemilan menempati urutan kedua dengan persentase 22,47 persen dan penyedap makanan di urutan ketiga dengan persentase 10,6 persen.

Semantara itu, dalam kategori merek, produk Kapal Api dan Good Day keluaran Kapal Api Global menjadi dua merek teratas yang sampah kemasannya paling banyak ditemukan. Dua produk kopi instan ini menempati urutan pertama dan kedua dengan jumlah masing-masing 199 dan 195 buah. Sementara Indomie, mie instan produk Indofood berada pada posisi tiga dengan jumlah temuan 84 buah.

Dominasi Kapal Api dan Good Day yang berada dalam satu perusahaan, menjadikan Kapal Api Global sebagai produsen dengan jumlah temuan sampah paling banyak. Temuan sampah Kapal Api mencapai 455 buah. Wings menjadi produsen kedua dengan jumlah sampah mencapai 318 buah, sementara Unilever menempati urutan ketiga dengan jumlah sampah kemasan mencapai 214 buah.

Sedangkan, dominasi plastik sekali pakai dan plastik saset secara keseluruhan, Brand Audit Sampah Plastik Walhi Jakarta 2023 telah menemukan setidaknya 5547 keping sampah. “Keseluruhan jumlah tersebut terbagi dalam 16 jenis dari enam kategori sampah,” kata Aminullah. Adapun enam kategori sampah yang berhasil ditemukan meliputi: plastik daur ulang, plastik sekali pakai, kertas, karet, kaca dan B3.

Seluruh jenis sampah dari kategori plastik sekali pakai merupakan jenis yang paling banyak ditemukan. Saset menjadi plastik paling banyak ditemukan dengan jumlah 2.697 buah, disusul sedotan plastik dengan jumlah 2.001 buah, serta styrofoam di posisi ketiga dengan jumlah 235 buah.

Menurut Walhi, dominasi sampah kemasan plastik sekali pakai di pencemaran sampah Pesisir Marunda Kepu menegaskan plastik sekali pakai telah menjadi ancaman serius bagi kelangsungan lingkungan hidup. Temuan ini juga mengindikasikan adanya pengabaian produsen produk konsumen untuk bertanggung jawab atas sampah kemasan yang telah mereka produksi. 

Padahal, dalam aturan pengelolaan sampah, produsen bertanggung jawab atas kemasan yang telah mereka produksi. Selain harus menggunakan bahan-bahan yang dapat diurai oleh alam, produsen juga diwajibkan mengambil kembali sampah-sampah kemasan yang telah mereka produksi.

Selain itu, dominasi sampah kemasan plastik juga menunjukkan kelalaian pemerintah untuk menegakkan aturan pengelolaan sampah oleh produsen. Sebab kelalaian tersebut, sampah kemasan yang seharusnya ditarik kembali oleh produsen menjadi tercecer dan mencemari perairan.

Baca juga: Sampah Plastik Naik 20 Kali Lipat, Dosen Teknik Lingkungan ITS Ingatkan Bahaya Sampah Mikroplastik

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walhi DKI Jakarta ingin pemerintah tegas

Melihat dampak yang ditimbulkan oleh kemasan plastik produsen, pemerintah seharusnya bisa mengambil tindakan tegas pada para produsen yang terbukti mencemari lingkungan. “Walhi Jakarta menilai kelalaian produsen dan pengabaian pemerintah atas pengelolaan sampah oleh produsen tersebut berpotensi berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Aminullah.

Sampai saat ini saja, kata dia, sampah plastik masih menumpuk dan menyebabkan pendangkalan di sekitar Pesisir Marunda Kepu. Akibatnya, masyarakat, khususnya nelayan kesulitan untuk menyandarkan perahunya.

Selain itu, kepingan plastik juga akan menjadi mikroplastik yang dapat dimakan oleh biota perairan. Pada akhirnya, mikroplastik itu akan masuk ke tubuh manusia yang mengkonsumsi biota laut yang sudah terkontaminasi mikroplastik. 

Atas dasar temuan itu, Walhi Jakarta mendesak agar pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempercepat dan mengoptimalisasi Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 75 Tahun 2020 tentang Peta Jalan Pengurangan Plastik oleh Produsen. Hal tersebut guna menekan jumlah plastik yang diproduksi produsen. Sebab jika tidak di batasi, pencemaran plastik akan terus terjadi.

“Pemerintah juga harus memberikan sanksi tegas pada produsen yang terbukti membiarkan sampah plastik kemasannya mencemari lingkungan,” kata Aminullah.  Sebab atas kelalaian produsen tersebut, lingkungan dan masyarakat menjadi korban.

Selain itu, produsen produk kemasan juga harus bertanggung jawab terhadap kemasan plastik yang mereka produksi sebagaimana diatur Undang-undang (UU) No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Pemerintah (PP) No.81 Tahun 2012 tentang Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Rumah Tangga, dan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 75 Tahun 2020 Tentang Peta Jalan Pengurangan Plastik oleh Produsen.

Ketiga regulasi itu secara tegas menyebutkan produsen bertanggung jawab untuk menggunakan bahan kemasan yang mudah terurai oleh alam, mendaur ulang kembali kemasan produk, serta mengambil kembali produk yang telah mereka produksi.

Pilihan Editor: Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Bahaya Ekspor Pasir Laut yang Kembali Dihidupkan di Era Jokowi

1 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Ini Bahaya Ekspor Pasir Laut yang Kembali Dihidupkan di Era Jokowi

Walhi membeberkan sejumlah dampak negatif yang timbul dari ekspor pasir laut. Apa saja?


BMKG Prakirakan Cuaca Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari Kecuali Kepulauan Seribu

7 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Cuaca Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari Kecuali Kepulauan Seribu

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta berpotensi mengalami cuaca berawan, kecuali wilayah Kepulauan Seribu yang berpotensi mengalami hujan ringan.


BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

1 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

Rata-rata sekitar 484 ribu ton per tahun sampah plastik bocor ke laut dunia dari kegiatan masyarakat.


Heru Budi Sebut 6 Program Ini Harus Berlanjut untuk Atasi Masalah Jakarta, Apa Saja?

1 hari lalu

PLT Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat Konferensi Pers dalam acara Festival Seni Budaya Bagi Penyandang Disabilitas di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat, 7 Agustus 2024. Heru mengatakan dari 2995 disabilitas, setengahnya sudah menerima Bansos, sisanya sedang didata. Kedepannya Heru berharap agar segera tercover. TEMPO/ILHAM BALINDRA
Heru Budi Sebut 6 Program Ini Harus Berlanjut untuk Atasi Masalah Jakarta, Apa Saja?

Heru Budi mengatakan, untuk mengatasi banjir, upaya yang dilakukan pemerintah tak sebatas pada normalisasi Sungai Ciliwung.


Aturan Pencalonan Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Masih Berpeluang?

1 hari lalu

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI sementara Achmad Yani di Kantor DPRD DKI Jakarta,Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Aturan Pencalonan Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Masih Berpeluang?

DPRD DKI Jakarta membuka peluang bagi seluruh ASN dengan jabatan pimpinan tinggi madya atau Eselon I untuk diusulkan menjadi Penjabat Gubernur Jakarta


BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

1 hari lalu

Petugas kebersihan membersihkan tumpukan sampah dengan cara membuang sampah di Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta, Senin, 9 September 2024.  Indonesia menempati urutan kelima dunia sebagai negara pembuang sampah plastik ke laut dengan volume 56,333 ton. TEMPO/Subekti.
BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

Sampah plastik mengancam kehidupan laut, ekosistem pesisir, dan kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut.


BMKG Prakirakan Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Jakarta Selatan dan Timur Hujan Ringan

1 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG Prakirakan Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Jakarta Selatan dan Timur Hujan Ringan

Pada pagi hingga siang hari, seluruh wilayah Jakarta mengalami cuaca berawan.


DPRD Jakarta Bakal Umumkan Pimpinan Definitif Pekan Depan

1 hari lalu

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani. Dok. PKS DKI
DPRD Jakarta Bakal Umumkan Pimpinan Definitif Pekan Depan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta periode 2024-2029 bakal dipilih pada rapat paripurna, 17 September 2024 mendatang.


Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

2 hari lalu

Sejumlah pekerja melakukan pensortiran berbagai jenis sampah plastik yang dapat didaur ulang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 18 Agustus 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. BRIN mendorong pengembangan riset dan penguatan regulasi untuk menanganinya.


BMKG: Siang Potensi Hujan Ringan di Jakarta Selatan dan Timur, Malam Cerah Berawan

2 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG: Siang Potensi Hujan Ringan di Jakarta Selatan dan Timur, Malam Cerah Berawan

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta mengalami cuaca berawan, kecuali wilayah Kepulauan Seribu yang mengalami hujan ringan.