TEMPO.CO, Jakarta - Rosan Roeslani resmi mengemban jabatan baru sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada Senin, 17 Juli 2023 di Istana Negara. Sebelumnya, Rosan Roeslani menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat sejak 2021.
Kini masuk ke dalam jajaran kabinet, sosok Rosan telah lebih dulu dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka di bidang keuangan dan investasi Indonesia. Lantas, seperti apa rekam jejak pendidikan Rosan Roeslani yang baru ditunjuk menjadi wakil menteri BUMN baru tersebut?
Riwayat Pendidikan Rosan Roeslaeni
Rosan Roeslani memiliki nama lengkap Rosan Perkasa Roeslani. Pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1968 ini terkenal juga sebagai pengusaha kondang. Karirnya yang mentereng rupanya juga sejalan dengan rekam jejak pendidikannya. Ia diketahui pernah mengenyam pendidikan di salah satu sekolah favorit di Jakarta hingga menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.
Rosan Roeslani menamatkan sekolah di salah satu sekolah homogen favorit di Jakarta, yakni di SMA Pangudi Luhur, Jakarta. Sekolah tersebut terkenal telah melahirkan sejumlah tokoh penting. Selain Rosan, alumni SMA Pangudi Luhur Jakarta yang terkenal antara lain Sandiaga Uno, Agus Martowidjojo hingga Bambang Brodjonegoro.
Setelah lulus dari SMA Pangudi Luhur, Rosan memilih untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Pada 1998 sampai 1992, Rosan menempuh pendidikan tinggi di Oklahoma State University, Stillwater, Oklahoma. Setelah empat tahun menimba ilmu di negeri Paman Sam, Rosan akhirnya resmi lulus S1 di bidang keuangan dari Oklahoma State University.
Perjalanan pendidikannya tak selesai sampai situ. Setelah menjadi sarjana S1 di bidang keuangan, Rosan memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister. Selama 1998 hingga 1994, Rosan kembali menempuh pendidikan untuk berkuliah di European University, Antwerpen, Belgia. Hingga akhirnya ia berhasil meraih gelar MBA.
Riwayat karir Rosan Roeslani
Sebelum ditunjuk sebagai Wamen BUMN baru untuk menggantikan Pahala Mansury, Rosan pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Di samping itu, Rosan merupakan seorang pengusaha dan Chairman dari Grup Recapital. Perusahaan tersebut memiliki fokus utama dalam mengelola aset keuangan dan investasi. Namun, bisnis ini juga telah mengembangkan kehadirannya di berbagai sektor lain, termasuk infrastruktur, pertambangan, properti, serta media dan komunikasi.
Selain dikenal sebagai pengusaha, Rosan termasuk salah satu orang Indonesia yang pernah mengakuisisi klub sepak bola Inter Milan. Saat ini, Rosan tercatat menjadi anggota anggota Dewan Penasihat Ikatan Alumni Pangudi Luhur (IKA PL).
Karir Rosan sebagai seorang pengusaha dimulai pada 1997 ketika ia bersama Sandiaga Uno dan Hasbi Hafani mendirikan PT Republik Indonesia Funding, yang juga dikenal dengan nama Finance Indonesia. Perusahaan ini beroperasi sebagai penasihat keuangan atau konsultan keuangan. Hingga pada 2022 Indonesia Finance berganti nama menjadi Recapital. Pada periode 2002-2003, Rosan menjabat sebagai Presiden Komisaris di Komite Investasi Recapital Asset Management.
Selanjutnya dari 2003 hingga 2005, Rosan menjabat sebagai Kepala Pemantauan Kreditur di Capitalinc Finance Tbk. dan Komisaris di Kaltim Prima Coal dari 2003 hingga 2007. Selain itu, dia pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Indonesia Tbk. (Bank BTPN) pada periode 2005-2007. Rosan juga memiliki pengalaman sebagai Dewan Penasehat di PT Lupita Amanda dan sebagai Komisaris di Lativi Mediakarya atau TV One.
Dengan rekam jejaknya yang piawai dalam dunia bisnis, Rosan akhirnya dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Finansial Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada periode 2010-2015. Selama masa jabatannya, Rosan mendirikan PT Palapa Nusantara Berdikari sebagai upaya nyata untuk membantu pembiayaan UKM-UKM potensial di Indonesia melalui penyediaan modal.
Puncak karir Rosan datang ketika ia terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia untuk periode 2015-2020. Saat itu, ia berhasil mengalahkan Rahmat Gobel, mantan Menteri Perdagangan. Namun, jabatannya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia berakhir pada 2021 setelah terpilihnya Arsjad Rasjid sebagai ketua baru Kadin Indonesia.
Selain itu, Rosan Roeslani pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bumi Resources Tbk. (BUMI). Namun, pada Agustus 2021, ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut setelah diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Selain jabatan-jabatan tersebut, Rosan Roeslani pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI). Ia juga pernah menjadi Ketua Satgas Omnibus Law pada November 2019. Selain itu, Rosan bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin pada kampanye Pilpres 2019-2024, bersama dengan Bahlil Lahadalia, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.
RIZKY DEWI AYU
Pilihan Editor: Profil Pendidikan Paiman Raharjo, Rektor Universitas Moestopo yang Kini Jadi Wamendes